Kepala SMA Negeri 6 Metro, Sunarti, M.Pd (kanan), mengabadikan momen bersama siswa saat pembuatan roti manis di sekolah setempat, Jumat (20/5/2022). DOK SMAN 6 METRO
SMARTNEWS.ID – Proyek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kurikulum Merdeka. Proyek ini menjadi penting dilaksanakan dengan alokasi waktu khusus guna memberi kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
SMA Negeri 6 Metro sebagai sekolah penyelenggara Program Sekolah Penggerak yang sudah berjalan satu tahun sejak tahun 2021/2022 mengambil empat tema, salah satunya adalah tema kewirausahaan dengan subtema pengembangan potensi ekonomi dari konten lokal yang memiliki daya jual melalui usaha membuat roti manis.
Kepala SMA Negeri 6 Metro, Sunarti, M.Pd, menyampaikan bahwa proyek ini mempunyai tujuan pembelajaran agar peserta didik mampu dan dapat membuat roti manis yang memiliki daya jual. Sedangkan tujuan khusus dari proyek ini yaitu merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal, terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga untuk menghasilkan karya bernilai jual.
Sedangkan tujuan lain, menumbuhkembangkan budaya berwirausaha, serta membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas.
Adapun profil pelajar Pancasila yang ingin dikembangkan dari proyek ini adalah gotong-royong, mandiri, dan kreatif. Dalam gotong-royong, peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk membuat roti dan bekerja sama dalam menghadapi serta mencari solusi atas semua permasalahan yang ada.
Untuk mandiri, peserta didik mampu mengembangkan diri membuat roti sesuai dengan prosedur kerja, merancang strategi dalam mengambil kesimpulan dan keputusan secara mandiri. Sedangkan untuk kreatif, peserta didik mampu menghasilkan gagasan dan karya, kreatif dalam memodifikasi berbagai macam bentuk roti dan rasa yang lezat yang mempunyai daya jual.
Dalam proyek ini sebelum pelaksanaan diadakan sosialisasi dengan mendatangkan nara sumber ahli pembuat roti dari UKM. Selanjutnya guru-guru sebelum membimbing peserta didik juga terlebih dulu belajar bersama membuat roti dengan fasilitator guru yang juga ahli membuat roti.
Harapan ke depan tahun pelajaran 2022/2023 untuk pembuatan roti (tata boga) ini menjadi salah satu ekstrakurikuler siswa di SMA Negeri 6 Metro. “Dan saya yakin ini banyak peminatnya,” ujar Sunarti, Jumat (20/5/2022).
Di samping itu pihaknya akan mengembangkan menjadi salah satu unggulan di sekolah, sehingga harapannya mampu memberikan keterampilan akan terwujud sehingga mampu menjawab lulusan SMA yang belum bisa melanjutkan ke perguruan tinggi salah satunya ini solusinya.
“Dengan memberi bekal keterampilan, mereka bisa membuka home industri sendiri dengan bekal yang mereka peroleh,” tandasnya. (***)