SMARTNEWS.ID – Pemerintah Kota Bandar Lampung mengambil langkah cepat untuk membenahi tata kelola Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) setelah insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa.
Melalui Dinas Kesehatan, pemerintah menggelar Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji bagi 410 penjamah makanan dari 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh kota.
Langkah ini merupakan bagian dari respons komprehensif Satuan Tugas (Satgas) MBG Kota Bandar Lampung yang dibentuk atas arahan Wali Kota Eva Dwiana.
Ketua Satgas MBG Kota Bandar Lampung, Wilson Faisol, menyatakan bahwa tim yang melibatkan berbagai dinas seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pangan, telah menjalankan serangkaian tindakan untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
“Sesuai arahan Wali Kota Bandar Lampung atas kejadian keracunan makanan pertama kemarin, kami dari Tim Satgas MBG Kota Bandar Lampung sudah melakukan langkah-langkah,” ujar Wilson kepada Daswati.id di Bandar Lampung, Selasa, 30 September 2025.
Pelatihan yang telah berjalan sebanyak dua kali ini bertujuan untuk memastikan para penjamah makanan memahami standar kebersihan dan keamanan pangan.
Materi yang diberikan mencakup kebijakan keamanan pangan, pencegahan pencemaran dan penyakit bawaan dari makanan, penataan kebersihan lingkungan kerja, sanitasi peralatan, hingga higienitas perorangan bagi seluruh staf dapur.
“Pelatihan ini diharapkan akan terus berlanjut hingga menjangkau seluruh SPPG di Bandar Lampung,” kata Wilson.
Selain pelatihan, pemerintah juga memperketat pengawasan dan memberlakukan kebijakan baru. Salah satu kebijakan utamanya adalah mewajibkan 34 SPPG yang telah beroperasi untuk memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Total ada 64 SPPG yang terdaftar di Kota Bandar Lampung.
Dinas Kesehatan juga ditugaskan untuk terus melakukan pengecekan langsung dan pembinaan ke setiap SPPG.
Untuk menciptakan lapisan pengawasan tambahan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga membentuk satgas di tingkat sekolah.
“Jadi ketika makanan itu sampai di sekolah, tim satgas akan memeriksa kehigenisan makanan dan layak makannya. Mudah-mudahan tidak terulang kembali kejadian-kejadian yang sebelumnya,” jelas Wilson.
Ia menyampaikan upaya perbaikan ini tidak hanya dilakukan di tingkat kota, tetapi juga dikoordinasikan secara intensif dengan pemerintah pusat dan provinsi.
Koordinasi rutin dilakukan melalui pertemuan mingguan untuk mengevaluasi dan memastikan layanan program MBG menjadi lebih baik.
“Hari ini juga bertepatan dengan Pak Gubernur melakukan Zoom Meeting dengan Satgas MBG di seluruh Provinsi Lampung, dan semua yang menjadi perhatian pemerintah daerah, kami koordinasikan pada hari ini. Setelah ini, akan kami simpulkan apa-apa langkah kedepannya,” tutur Wilson.
Diketahui, insiden keracunan di Bandar Lampung dilaporkan telah menimpa sekitar 510 orang, dengan 400-an di antaranya merupakan siswa dari satuan pendidikan di bawah kewenangan pemerintah kota.
Program MBG sendiri di Bandar Lampung telah memberikan manfaat kepada 59.810 siswa, mulai dari tingkat PAUD hingga SMP, dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.
Penerima manfaat program MBG terdiri dari SMP (12.820); SD (26.673); TK (2.606); PAUD (325); Kelompok Bermain (134) orang. Dan dari kewenangan Kementerian Agama ada MTS (3.039); MI (4.918); Raudhatul Athfal (187) orang.
“Belum termasuk siswa SMA/SMK yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung,” pungkas Wilson. (JOS)