Pendidikan

Kebijkan Pembagian Lapak Kantin di SMPN 12 Bandar Lampung Sesuai Prosedur

El Pernah Diudang Tapi Tidak Datang

SMPN 12 Bandar Lampung. DOK ABNEWSCOM.COM

SMARTNEWS.ID – Pembagian lapak kantin di SMPN 12 Bandar Lampung sudah dilakukan sesuai prosedur dan musyawarah antara pemohon dan pihak sekolah.

Pernyataan ini dikatakan Kepala SMPN 12 Bandar Lampung, Dra. Penda Aprillia, M.M, menanggapi keluhan salah satu pemohon lapak kantin, El, baru-baru ini.

“Tidak ada diskriminasi pada kebijakan pembagian lapak kantin di SMPN 12 Bandar Lampung. Semua sesuai kesepakatan bersama,” tegas Penda, Selasa, 18 April 2023.

Menurutnya, kehadiran kantin untuk memberikan fasilitas kepada warga sekolah mendapatkan makanan dan minuman sehat, merupakan hal yang dibutuhkan

Sehingga, lanjutnya, sejumlah pihak dapat menempati lapak kantin tersebut, sepanjang ketersedian lapak kantin di sekolah itu masih ada.

“Masalahnya lapak kantin kami terbatas, sehingga tidak semua pemohon bisa diakomodir. Prioritas kami keluarga penjaga, keamanan, dan guru sekolah,” katanya.

Terkait keluhan El yang mengatakan dirinya tidak dibolehkan berjualan padahal sebelumnya pernah membuka kantin di lingkungan sekolah itu, dibantah tegas Penda.

Menurut penda, sebelum kantin dibuka pada Januari 2023, pihak sekolah telah menghubungi El untuk memusyawarahkan terkait pembukaan lapak kantin sekolah.

Namun, El malah mengindahkan undangan pihak sekolah. Sehingga sekolah memutuskan untuk mencari pengganti El dalam menempati lapak kantin di sekolah.

“Kami pikir El tidak mau buka kantin lagi di sekolah. Tapi tiba-tiba 17 April kemarin El menghubungi sekolah katanya mau buka kantin di sekolah,” ujar Penda.

“Kami tidak bisa menurutinya karena lapak kantin sudah ditempati orang lain sejak Januari lalu. Itu bukan salah kami lagi,” sambungnya.

Mengenai sewa, Panda juga membantah tuduhan El yang dimuat pada salah satu media online, mengatakan bahwa sekolah menyewakan kantin sebesar Rp1,5 juta per bulan.

Tuduhan tersebut, katanya bersifat fitnah. Sebab, lapak kantin tidak disewakan per bulan, namun per tahun dengan nilai sewajarnya berdasar kesepakatan antara pengelola kantin dan sekolah.

“Saya kira tuduhan itu mengada-ada. Buka kantin di sekolah agar siswa tidak berkeliaran jajan di luar. Jadi tidak mungkin kami seperti dituduhkannya,” sesal dia.

Kesempatan itu, ia mengajak El untuk berfikir dengan kepala dingin dalam bersikap, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di lingkungan sekolah.

“Seharusnya Ramadan ini lebih sabar dan bijak dalam menyampaikan sesuatu. Saya angkat bicara mengenai hal ini agar suasana sekolah tetap kondusif,” kata dia. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close