Pemprov Lampung

Lampung dan Jawa Timur Perkuat Sinergi Dagang dan Investasi Lewat Forum Strategis

ISTIMEWA

SMARTNEWS.ID – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri Misi Dagang dan Investasi antara Pemerintah Provinsi Lampung dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Swiss-Belhotel Lampung, Kamis, 7 Agustus 2025.

Forum ini menjadi momentum penting dalam penguatan kerja sama lintas provinsi, khususnya di sektor industri, pertanian, perdagangan, dan pendidikan.

Dalam sambutannya, Gubernur Lampung menyampaikan optimisme atas stabilitas ekonomi daerah di tengah perlambatan ekonomi global. Ia menyoroti pertumbuhan ekonomi Lampung yang tetap terkendali dan peluang besar dari konektivitas dengan Jawa Timur sebagai gerbang ekonomi Indonesia Timur.

“Lampung merupakan pintu gerbang Sumatra, dan Jawa Timur adalah jantung ekonomi kawasan timur Indonesia. Jika konektivitas ini diperkuat, akan terbuka jalan bagi peningkatan perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan,” ujar Mirza.

Gubernur Lampung juga menyinggung potensi sektor pertanian, khususnya jagung, sebagai salah satu komoditas unggulan yang akan terus dikembangkan. Ia berharap ada dukungan benih unggul dari Jawa Timur agar produksi jagung di Lampung bisa meningkat untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak yang besar.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik inisiatif kolaborasi ini dan menegaskan pentingnya membangun kedekatan antardaerah bukan hanya berdasarkan kepentingan ekonomi, melainkan juga karena kesamaan budaya dan visi pembangunan nasional.

“Kami melihat banyak potensi Lampung, terutama di sektor pertanian dan UMKM. Jawa Timur siap menjadi mitra strategis untuk hilirisasi produk Lampung. Kita juga ingin mendorong integrasi produksi dalam negeri agar lebih kompetitif,” kata Khofifah.

Khofifah juga menyinggung pentingnya kerja sama pendidikan. Ia menawarkan kesempatan bagi siswa-siswi asal Lampung untuk mengikuti pendidikan di SMA Taruna yang ada di Jawa Timur, yang telah terbukti mencetak lulusan berprestasi dan nasionalis.

Forum investasi kali ini diikuti oleh 153 pelaku usaha, terdiri dari 100 pelaku usaha asal Lampung dan 53 dari Jawa Timur. Dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara lima OPD, satu BUMD (Bank Jatim dan Bank Lampung), serta empat asosiasi komoditas strategis.

Sektor-sektor yang menjadi fokus kerja sama antara lain pertanian, kelautan dan perikanan, perkebunan, jasa industri kreatif, dan bahan baku industri. Salah satu kesepakatan strategis adalah rencana pembangunan pabrik gula merah di Lampung oleh investor asal Kediri, Jawa Timur, yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2026.

Kedua Gubernur sepakat untuk memperkuat koneksi logistik antara Lampung dan Jawa Timur, mengingat peran penting Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai jalur tol laut nasional. Sejumlah produk seperti kopi, pisang, dan tapioka dari Lampung selama ini telah menjadi komoditas favorit pelaku usaha di Jawa Timur.

“Kami tidak hanya ingin membangun transaksi jangka pendek, tetapi kontinuitas bisnis antarwilayah agar memberi nilai tambah yang maksimal,” tegas Khofifah.

Gubernur Khofifah juga menyoroti keunggulan teknologi pengolahan arang kelapa cair di Lampung yang dinilai paling maju di Indonesia dan telah menarik minat eksportir dari Hong Kong.

Kedua gubernur berkomitmen untuk saling mengunjungi dan mengembangkan kerja sama jangka panjang, termasuk pertukaran pelajar, program pendidikan vokasi, penguatan SDM, serta kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close