Pemprov Lampung

Gubernur Mirza Ajak Dunia Usaha Bangun Ekonomi Lampung

ISTIMEWA

SMARTNEWS.ID – Potensi ekonomi Lampung yang besar menginspirasi Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, untuk menginisiasi kegiatan “Coffee Morning: Silaturahmi dan Ngopi Bareng Gubernur dengan Dunia Usaha” di Mahan Agung, Jumat, 7 November 2025.

Acara ini bukan sekadar pertemuan formal, tetapi menjadi ruang dialog terbuka antara Pemerintah Provinsi Lampung dan para pelaku usaha. Melalui kegiatan ini, Gubernur Mirza ingin menciptakan sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung.

Coffee Morning ini menggambarkan bahwa Pemerintah daerah tidak ingin berjalan sendiri. Namun ingin berkolaborasi dengan dunia usaha. Sebab, pembangunan tanpa keterlibatan pengusaha ibarat kopi tanpa gula, ada aroma, ada warna, tapi belum lengkap rasanya.

Dalam arahannya, Gubernur Mirza menegaskan visinya untuk membangun Lampung melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan, disertai penguatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.

Ia mengakui bahwa Lampung masih menghadapi tantangan dalam peningkatan kualitas SDM. Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2025, Lampung berada di peringkat ke-26 nasional.

“Ibu dan Bapak tentu mencari tenaga kerja yang berkualitas. Jika SDM kita lemah, itu bisa menjadi beban, baik bagi dunia usaha maupun bagi pemerintah,” tegasnya.

Gubernur Mirza berkomitmen untuk menciptakan iklim usaha yang sehat dan kompetitif melalui kebijakan yang mendukung pertumbuhan pelaku usaha di berbagai sektor.

Ia menyoroti capaian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung tahun 2024 yang mencapai Rp483,88 triliun, di mana 59,39 persen kontribusinya berasal dari sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan. Nilai ini menempatkan Lampung sebagai provinsi dengan PDRB terbesar keempat di Pulau Sumatera.

“Potensi ini sangat besar. Dengan tata kelola yang baik, sektor-sektor tersebut bisa menjadi penggerak utama ekonomi Lampung,” katanya.

Selain itu, di sektor pariwisata, Gubernur Mirza berencana mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitar destinasi wisata unggulan. Ia juga memperkenalkan konsep “bottom-up economy”, yakni membangun kekuatan ekonomi dari desa sebagai fondasi ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Mirza mengajak seluruh pelaku usaha untuk bersinergi dengan pemerintah daerah melalui skema Hexahelix, yaitu kolaborasi antara enam unsur utama :

1. Pemerintah, sebagai regulator dan fasilitator kebijakan;
2. Akademisi, melalui riset dan pengembangan;
3. Pelaku Usaha, sebagai penggerak ekonomi;
4. Komunitas/Masyarakat, sebagai pelaku pembangunan di lapangan;
5. Media, sebagai penyampai informasi dan promotor kegiatan; 6. Hukum dan Regulasi, sebagai penghubung antar-sektor agar inovasi berjalan sesuai aturan.

Ketua Forum CSR Lampung, Veronika Saptarini, menyampaikan apresiasi atas komitmen Gubernur Lampung yang terbuka terhadap aspirasi pelaku usaha.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan Gubernur Mirza bagi para pengusaha di Lampung. Dunia bisnis hari ini tidak bisa lagi menggunakan sistem hit and run, karena itu akan merusak citra perusahaan,” ujar Veronika.

Ia menambahkan, program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikelola dengan baik di bidang pendidikan, infrastruktur, maupun sosial dapat mendukung keberlanjutan perusahaan sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

“CSR bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Ini adalah kebutuhan bagi perusahaan agar bisa tumbuh bersama masyarakat,” tegasnya.

Forum Coffee Morning ini diharapkan menjadi wadah bagi para pelaku bisnis di Lampung untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada pemerintah, sekaligus membangun kesepahaman demi terciptanya iklim usaha yang kondusif dan produktif.

Menutup kegiatan, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi pemerintah dan dunia usaha.

“Satu-satunya cara untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah dengan mendukung dunia usaha. Saya berkomitmen menciptakan iklim usaha yang sehat, tata kelola yang baik, dan daya saing yang kuat agar dunia usaha di Lampung semakin berkembang,” pungkasnya. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close