Perguruan Tinggi

Jejak, Cita, dan Asa Jadi Teman Enam Dekade Unila

DOK UNILA

SMARTNEWS.ID – Enam dekade perjalanan Universitas Lampung (Unila). Sebuah kisah dedikasi, kerja keras, dan doa yang tak pernah putus. Beragam figur sentral yang menjadi denyut nadi kampus hadir membentuk identitas dan arah universitas ini.

Unila lahir dari cita-cita besar masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai. Keinginan menghadirkan perguruan tinggi negeri pertama di provinsi ini. Melalui Keputusan Presiden RI Nomor 73 tahun 1966, mimpi itu menjadi nyata.

Di balik kelahiran institusi ini, terukir nama-nama tokoh pemantik perubahan di setiap babak sejarah Unila. Kusno Danupoyo, Zainal Abidin Pagar Alam, Alhusniduki Hamim, Prof. Rasyid Machsus Akrabi, dan Prof. Hilman Hadikusuma. Mereka bukan hanya pendiri, tetapi penjaga api semangat yang terus menyala hingga kini.

Semangat para perintis menjadi fondasi awal. Dari langkah sederhana itu, Unila kini tumbuh sebagai rumah ilmu yang melahirkan ribuan alumni, menyumbangkan pemikiran, inovasi, dan kepemimpinan di berbagai bidang.

Tahun 2023 menjadi titik penting lahirnya motto “Be Strong”. Sebuah komitmen untuk berkontribusi nyata dengan mengusung prinsip Center of Excellence with Character and Global Impact, di tingkat nasional maupun internasional, sebagai institusi kuat berdasarkan landasan nilai-nilai luhur Pancasila.

Dengan delapan fakultas dan satu program pascasarjana, Unila kini menawarkan 128 program studi, termasuk dua Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU).

Dari jumlah itu, delapan program doktor (S-3), 36 program magister (S-2), 67 program sarjana (S-1/D4), 14 program diploma tiga (D-3), dan tiga program profesi. Tiga puluh program studi mengantongi akreditasi internasional.

Unila juga didukung 1.392 tenaga pendidik, 166 di antaranya profesor dan 34% bergelar doktor, serta 40.108 mahasiswa aktif yang menempuh pendidikan di kampus ini. Sebanyak 1.118 tenaga kependidikan turut berperan mendukung layanan akademik. Sejak berdiri, Unila telah meluluskan 141.624 alumni yang berkiprah di berbagai bidang.

Enam dekade berselang, Unila menjelma menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) dengan akreditasi Unggul. Kampus ini bukan hanya tempat ilmu bertemu nilai, tetapi ruang di mana karakter berpadu dengan prestasi, dan lokalitas terhubung dengan globalitas.

Puncaknya, Selasa, 23 September 2025, Unila menapaki usia enam dasawarsa. Sebuah tonggak sejarah yang bukan sekadar seremonial, melainkan momen reflektif atas perjalanan panjang, capaian besar, sekaligus komitmen untuk melangkah lebih jauh membawa dampak nyata bagi Lampung, bagi Indonesia, dan bagi dunia.

Mengusung tema “Enam Dekade Universitas Lampung Menjadi Pusat Unggulan Berkarakter dan Berdampak Global”, tajuk ini merefleksikan arah perjalanan Unila. Kampus yang tak hanya menekankan ilmu pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan karakter kuat, serta membawa dampak positif, hingga level mancanegara.

Kampus berdampak dipahami sebagai ruang di mana ilmu bertemu nilai, prestasi berpadu karakter, dan lokalitas terhubung dengan globalitas. Unila menegaskan diri bukan hanya sebagai institusi pendidikan, melainkan agen perubahan sosial yang terus bergerak seiring perkembangan zaman.

Sebagai langkah nyata untuk meneguhkan Unila sebagai pusat unggulan berkarakter dan berdampak global, Unila terus menunjukkan kemajuan signifikan dalam meningkatkan reputasi dan daya saingnya di tingkat nasional maupun internasional.

Capaian demi capaian pun diraih. Pada 2025, Unila menempati peringkat ke-15 nasional versi Webometrics, dan peringkat 12 UI GreenMetrics. Di tingkat internasional, Unila masuk peringkat 1401+ dunia versi QS World University Rankings. Bidang Agriculture & Forestry bahkan menembus peringkat 401–450 dunia, menandakan kekuatan akademik dan riset yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Komitmen terhadap keberlanjutan juga tercermin dalam QS Sustainability Rankings 2025, di mana Unila berada di peringkat 1301–1350 dunia. Dua penelitinya masuk daftar Top 2% Cited Scientists versi Stanford University, memperkuat reputasi riset kampus ini.

Tiga puluh program studi juga berhasil meraih akreditasi internasional, memperkuat mutu akademik dan pengakuan global. Kolaborasi riset dengan berbagai perguruan tinggi mancanegara kian intensif.

Bersama Universiti Kebangsaan Malaysia, Unila mengembangkan penelitian tentang kopi, sementara FISIP ikut serta dalam proyek Erasmus+ HARVEST yang bergengsi di Eropa. Mobilitas akademik mahasiswa pun semakin meluas, dengan pertukaran ke Jepang, Rusia, Malaysia, dan Filipina.

Di level mahasiswa, Unila mencatatkan 416 prestasi tingkat nasional maupun internasional pada periode 2024/2025. Mereka meraih penghargaan di bidang debat hukum, sains, teknologi, hingga inovasi sosial.

Capaian ini membuktikan mahasiswa Unila tidak hanya menjadi penerima ilmu, tetapi juga kreator ide, pencipta solusi, sekaligus duta global yang membawa nama baik kampus ke kancah internasional.

Lewat motto “Be Strong”, meliputi Business Sector, Empowerment, Services, Teaching, Research, Organizational Partnership, Network, dan Governance, Unila menegaskan komitmen untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat.

Konsep ini menekankan peran universitas dalam memperkuat hubungan dengan dunia usaha, pemerintah, serta komunitas, sekaligus mendorong inovasi yang memberi manfaat langsung bagi publik.

Di balik capaian yang terus diraih, Unila tidak melupakan jejak perjuangan para pendiri yang telah meletakkan dasar kokoh bagi kampus ini. Semangat awal itu diwariskan dalam bentuk nilai dan karakter, yang terus dijaga hingga kini.

Perayaan enam dasawarsa akhirnya menjadi penanda perjalanan penuh makna. Dari Lampung, Unila memberi warna bagi Indonesia. Dari Indonesia, Unila menapak untuk memberi dampak global.

Usia 60 tahun bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru menuju masa depan yang lebih kuat, berkarakter, dan bermanfaat bagi peradaban. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close