SMARTNEWS.ID – Tren mengonsumsi kopi semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia, di mana terdapat banyak kopi modern yang disuguhkan pada berbagai coffee shop. Berbeda dengan racikan kopi modern yang sedang populer, beberapa kopi tradisional di Indonesia biasanya hanya dikenal masyarakat setempat.
Salah satunya kopi Rarobang, yaitu kopi khas daerah Ambon yang dibuat dengan memadukan kopi serta rempah seperti jahe, cengkeh, kayu manis, serta kacang kenari sebagai topping.
Berdasarkan survei yang dilakukan mahasiswa Universitas Lampung, sebanyak 83,1% respondens dari 183 orang tidak mengetahui serta tidak pernah meminum kopi Rarobang.
Kopi mengandung kafein yang tidak hanya berdampak positif, tetapi juga memiliki efek negatif bagi kesehatan. Kandungan kafein yang tinggi dapat menyebabkan beberapa orang yang mengonsumsi kopi merasakan mual, gelisah, sakit kepala, bahkan nyeri ulu hati.
Beberapa orang sering mengeluhkan efek samping kafein setelah mengonsumsi kopi, seperti pusing, jantung berdebar, serta sakit perut.
Oleh karena itu, dengan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan (2022) dari Kemendikbud Dikti, sejumlah mahasiswa Unila berkesempatan menciptakan dan mengembangkan sebuah inovasi, Ralocaf, untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Mahasiswa tersebut tergabung dalam satu tim yang diketuai Bella Amanda Iswahyudi mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Unila (2020), dengan anggota Aisyah Tri Ramadani (Teknologi Hasil Pertanian ‘2020), Amelia Febrina Valentina (Akuntansi ‘2020), Shobbah Mubarok Robani (Teknologi Industri Pertanian ‘2021), Meysha Nur Daffa (Farmasi ‘2021). Para mahasiswa ini dibimbing Pramita Sari Anungputri, S.T.P., M.Si., M.Sc. selaku dosen pembina.
Ralocaf merupakan kopi Rarobang instan khas Ambon. Tujuan dihadirkannya kopi Rarobang instan agar kopi Rarobang dapat dipasarkan secara luas sehingga banyak yang dapat mengenal kopi khas Ambon ini.
Ralocaf dibuat dengan proses dekafeinasi dengan enzim bromelin nanas yang difermentasi selama 48 jam. Tidak hanya rendah kafein, Ralocaf difortifikasi dengan bubuk cangkang telur food grade yang digunakan untuk menambah nilai gizi, khususnya untuk mengatasi permasalahan rendahnya konsumsi kalsium.
Dikomersialkannya Ralocaf ke seluruh Indonesia bisa menjadi solusi minuman kopi sehat rendah kafein, tinggi kalsium, rendah kalori, dan sebagai peningkat imunitas tubuh sehingga aman untuk dikonsumsi segala kalangan.
“Setelah kami lakukan uji laboratorium, Ralocaf memiliki kadar kafein sebanyak 5.000mg/kg. Hal ini berarti bahwa Ralocaf lebih rendah kafein dibandingkan kadar kafein pada kopi umumnya, yaitu 14.000mg/kg. Ralocaf juga mengandung kalsium sebanyak 216 mg yang dapat memenuhi 20% angka kecukupan gizi,” ungkap Bella.
Ralocaf mulai dipasarkan secara luas pada bulan Juli 2022. Saat ini, Ralocaf sudah tersedia di beberapa marketplace. Informasi terkait Ralocaf juga dapat ditemukan melalui berbagai media sosial, seperti Instagram, Facebook, Youtube, dan juga Tiktok.
Diharapkan Ralocaf bisa menjadi alternatif kopi yang bisa dikonsumsi berbagai kalangan masyarakat tanpa perlu khawatir akan dampak dari kafein.
“Kami berharap Ralocaf dapat mengangkat kopi nusantara, meningkatkan imunitas tubuh dengan adanya rempah, serta memenuhi kebutuhan kalsium dengan adanya penambahan cangkang telur,” ujarnya. (***)