DOK MAHASISWA KKN UNILA
SMARTNEWS.ID – Warga Desa Suka Maju, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, gembira mengetahui desanya memperoleh program kuliah kerja nyata (KKN) dari Universitas Lampung (Unila).
Saking gembiranya, warga yang desanya terletak di ujung kabupaten setempat, seolah mendapatkan energi baru. Pasalnya, para mahasiswa KKN itu banyak memberi manfaat bagi warga desa setempat.
“Pemerintah desa sangat bersyukur, kami mendapatkan program KKN dari Unila. Ini untuk pertama kalinya sejak desa ini berdiri,” ujar Kepala Desa Suka Maju Muhammad Wirmansyah, Jumat, 26 Januari 2024.
Menurutnya, banyak hal didapat warga desa, diantaranya diberikan sosialisasi pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pembinaan bagi generasi muda melalui kegiatan sosial, pendidikan, keagamaan, seni dan olahraga.
Tak hanya itu, juga dilakukan pembagian sabun cuci tangan sekaligus praktik cara mencuci tangan dengan benar, sosialisasi berbagai produk hukum terkait dengan pemerintahan desa, dan anti-bullying.
“Atas nama Pemerintah Desa Suka Maju, Mesuji, Lampung, saya mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada adik-adik mahasiswa KKN Unila yang telah berkontribusi dalam pemajuan desa,” ujar kepala desa itu.
Diketahui, pada 2024 tujuh mahasiswa dari berbagai fakultas dan program studi di Unila melaksanakan KKN di Desa Suka Maju. Mereka, M Zakky Putra Akbar, Aldi Almahdi, Ranti Rhomantika, Olivia, Karina Chantika, Ervina Prasetiani, dan Hanna Aulia Syahrani.
Sementara itu, Koodinator Desa Mahasiswa KKN, M Zakky Putra Akbar, mengaku tertantang melaksanakan KKN di Desa Suka Maju, sebab desa tersebut termasuk kategori tertinggal dan di ujung Kabupaten Mesuji.
Kehadiran timnya di Desa Suka Maju, guna mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh selama di bangku kuliah. “Termasuk kami akan membagikan pengalaman,” ujar mahasiswa semester 4 Fakultas Kedokteran Unila itu.
Pihaknya merasa senang dapat melaksanakan KKN di Desa Suka Maju. Pasalnya, warga desa setempat sangat menyambut gembira dan mendukung penuh program-program yang disampaikan ke pemerintah desa.
“Warga desa sangat antusias saat kami menyosialisasikan sejumlah program untuk warga. Kehadiran kami seolah-olah memberikan anugerah karena kami banyak berbagi pengalaman tentang kehidupan,” katanya.
Lebih memajukan desa, ia juga meminta pemerintah daerah setempat dapat memberikan perhatian khusus. Sebab, akses infrastruktur pada desa tersebut sangat jauh dari kata baik. “Apalagi saat hujan, jalannya sulit dilalui,” katanya.
Tak hanya itu, ia pun meminta pemerintah lebih dapat memberikan sentuhan terhadap sektor pendidikan dan kesehatan. “Bila itu semua sudah terpenuhi, saya yakin warga desa akan lebih maju lagi,” kata dia. (***)
