Ahyuni (50) warga Dusun Kawat Ngangkang, Desa Pardasuka Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, menunjukan kartu PKH atas nama istrinya. Senin, (5/12/2922). FHOTO : SMARTNEWS.ID/ACENG
SMARTNEWS.ID– Kisah pilu dialami Ahyuni (50), Warga Dusun Kawat Ngangkang, Desa Pardasuka Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, yang tinggal dirumah tidak layak huni dan hampir roboh, serta hidup serba kekurangan. Bahkan, Ahyuni yang hidup bersama empat anaknya ini, kurang mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah terkait. Senin (5/12/2022)
Ahyuni yang keseharian bekerja serabutan, sangat berharap akan adanya bantuan dan perhatian dari Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Padahal, dirinya sangat berharap akan adanya bantuan tersebut untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan keempat anaknya.
Dimana keempat anaknya yang tinggal bersamanya Siti Afiyah (21), Dinda Yunita Sari (15), Jahuanita Arini Safitri (11), Muhammad Rafi (5).
Menurut Ahyuni, dirinya pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Namun, sayangnya bantuan itu hingga kini tidak pernah dia terima lagi sejak istrinya meninggal dunia sekitar 3 tahun yang lalu.
“saya pernah menanyakan soal bantuan itu kepihak desa, informasi yang saya terima dari pihak desa sudah di urus. Tapi sampai sekarang saya belum kembalu menerima bantuan,”katanya
Ahyuni kembali menceritakan, terkadang dirinya merasa sedih ketika melihat para tetangga mendapatkan bantuan baik dari desa ataupun pemerintah seperti bantuan PKH, sembako maupun bedah rumah dan bantuan lainnya.
“saya juga mendapatkan informasi kalau ada program bedah rumah. Tapi dengan sedikit kecewa, saya juga tidak mendapatkan program bedah rumah. Padahal, bisa dilihat kondisi rumah saya ini. Sementara yang mendapatkan, kondisinya lebih baik dibandingkan saya, itu menurut saya selama ini,”ujarnya
Untuk diketahui, Ahyuni hidup dengan ke empat anaknya dengan tinggal dirumah gubuk ukuran sekitar 6 x 6. Dimana rumah tersebut hanya berdinding geribik, lantai tanah, atap rumah bocor jika musim hujan, sebagian kayu peyangga rumah sudah banyak lapuk dimakan rayap.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup, hanya bekerja serabutan dan dari pemberian tetangga sekitar. Bahkan, Ahyuni yang sekarang dengan kondisi sakit-sakitan, sangat berharap bantuan dan perhatian dari pemerintah terkait ataupun para dermawan, terutama dalam memperbaiki kondisi rumahnya yang sudah nyaris roboh dan bantuan untuk anaknya sekolah. (ACENG)