DOK
SMARTNEWS.ID – Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung menemukan sejumlah catatan dalam hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Beberapa temuan umum di antaranya pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), penempatan tempat sampah yang tidak sesuai, serta pengelolaan dapur yang belum memenuhi standar sanitasi.
“Masih ada pekerja yang belum memakai APD, juga tata letak tempat sampah yang belum sesuai standar. Selain itu, cara pengelolaan dapur juga banyak yang perlu diperbaiki,” ujar Kepala Diskes Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Temenggung, Selasa, 11 November 2025.
Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan tersebut dilakukan oleh petugas sanitasi puskesmas di seluruh wilayah kerja. Setiap SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai bukti pemenuhan standar kebersihan dan kelayakan pengolahan makanan.
“SLHS wajib dimiliki setiap dapur SPPG. Prosesnya diajukan melalui DPMPTSP, kemudian setelah berkas dinyatakan lengkap, Dinas Kesehatan akan melakukan pemeriksaan lapangan,” jelasnya.
Namun dari sekitar 70 dapur SPPG yang beroperasi di Bandar Lampung, baru satu yang telah memiliki sertifikat tersebut.
“Bukan sulit, hanya saja masih banyak yang belum melengkapi persyaratan. Rata-rata mereka sebenarnya sudah ikut pelatihan penyemah makanan, jadi tinggal menyesuaikan saja dengan standar yang diminta,” katanya.
Selain faktor perilaku pekerja dan kebersihan lingkungan, pemeriksaan juga mencakup kualitas air, kondisi peralatan dapur, serta hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan. Semua aspek itu harus memenuhi ketentuan sebelum SLHS diterbitkan.
Diskes berharap para pengelola dapur segera menindaklanjuti temuan IKL agar dapat memperoleh sertifikat laik higiene.
“Harapan kami, semua dapur bisa memenuhi standar kesehatan lingkungan. Ini bukan hanya soal administrasi, tapi untuk menjamin keamanan dan mutu pangan bagi masyarakat,” tandasnya. (***)
