Wali Kota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana, saat berbincang dengan sejumlah siswa pada hari pertama PTM 100 persen, di SMPN 2 Bandar Lampung, Rabu (11/5/2022). SMARTNEWS.ID
SMARTNEWS.ID – Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, pada jenjang TK/PAUD, SD, dan SMP, serentak dimulai, Rabu (11/5/2022).
Pada hari pertama PTM 100 persen ini, Wali Kota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana, memantau jalannya pelaksanaan PTM di sejumlah satuan pendidikan di Kota Tapis Berseri.
Antara lain satuan pendidikan yang dikunjungi wali kota perempuan pertama di Kota Bandar Lampung adalah SDN 1 Tanjung Agung, SMPN 5, SMPN 33, dan SMPN 2 Bandar Lampung.
Di sejumlah sekolah tersebut, Wali Kota Eva Dwiana yang juga didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung, meninjau langsung proses pembelajaran di kelas.
Kesempatan itu, ia berbincang langsung dengan sejumlah siswa tentang pelaksanaan PTM di hari pertama. Ia juga mengingatkan para siswa untuk menerapkan protokol kesehatan di sekolah.
“Anak-anakku semua, jangan lupa selalu memakai masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas. Jangan turunkan masker, kecuali akan minum,” ujar Eva Dwiana.
Wali Kota Bandar Lampung, mengabdikan momen bersama guru dan tenaga kependidikan, saat meninjau pelaksanaan PTM 100 persen di SMPN 5 Bandar Lampung, Rabu (11/5/2022). SMARTNEWS.ID
Wali Kota Eva Dwiana juga meminta para siswa untuk membawa makanan dan minuman dari rumah. Hal itu untuk menghindari penularan penyakit hepatitis akut yang kini berkembang.
“Bekal dari rumah dapat menekan penyakit hepatitis akut. Selain itu juga dapat mencegah penularan Covid-19. Sebab, omikron dan hepatitis kita tidak tahu ada di mana,” seru dia.
Dengan kerja sama yang baik antara semua pihak, khususnya guru dan tenaga kependidikan, serta orangtua/wali murid, ujarnya, segala penyakit akan hilang di Kota Bandar Lampung.
“Ayo kita semua saling bekerja sama. Kalau sudah bekerja sama, insyaallah Covid-19, hepatitis, akan hilang dan Bandar Lampung akan zero, zero, zero dari penyakit tersebut,” katanya.
Masih dalam kesempatan itu, ia juga meminta kepada kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan, menjadi contoh dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di sekolah.
“Bunda Eva minta pengertiannya untuk kepala sekolah dan guru-guru agar selalu mengingatkan para siswa dalam menjaga protokol kesehatan dengan baik dan benar,” tuturnya.
Wali Kota Bandar Lampung, mengabdikan momen bersama guru dan tenaga kependidikan, saat meninjau pelaksanaan PTM 100 persen di SMPN 33 Bandar Lampung, Rabu (11/5/2022). SMARTNEWS.ID
Boleh Ekstrakurikuler
Kepada awak media Wali Kota Eva Dwiana mengatakan, PTM 100 persen di Bandar Lampung ini diikuti sebanyak 625 TK/PAUD, SD (625), dan SMP (135), negeri dan swasta.
PTM 100 persen ini, katanya, akan selalu diawasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta pihak-pihak terkait untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pembelajaran di sekolah.
“Bunda akan melihat perkembangan PTM 100 persen ini dalam dua pekan ke depan. Insyaallah pembelajaran berjalan baik, supaya para siswa dapat mengejar ketertinggalan belajar,” katanya.
Pada PTM ini, ia juga membolehkan sekolah melaksanakan ekstrakurikuler dengan melibatkan para siswa. “Kalau dalam dua minggu ini aman, semua sekolah bisa menggelar ekstrakurikuler,” terangnya.
Meski dibolehkan, ia meminta warga sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan secara baik. “Kegiatan ekstrakurikuler siswa kemarin juga banyak yang tertinggal, sekarang dibolehkan,” imbuhnya.
Sabar dan Kasih Sayang
Masih dalam tinjauannya di sekolah, Wali Kota Eva Dwiana mengatakan, pandemi Covid-19 mengharuskan siswa mengikuti pembelajaran secara dalam jaringan (daring) atau online.
Untuk PTM ini, ia meminta pihak sekolah dalam mengajarkan para siswa berlaku sabar dan penuh kasih sayang. “Karena sudah lama tidak PTM, mari mengajarkan anak dengan sabar,” pintanya.
Pada proses pembelajaran, ia kesempatan itu juga didampingi Kepala Disdikbud Hj. Eka Afriana, meminta pihak sekolah dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada para siswa.
“Walaupun kita sudah menetapkan siswa kelas 6 SD dan kelas 9 SMP akan lulus, serta siswa kelas 1-5 SD dan kelas 7-8 SMP naik kelas semuanya, tapi bunda minta anak-anak tetap belajar,” tandasnya. (***)