Plt Kabid Dikdas Disdikbud, Mulyadi Syukri, S.Sos dan Kepala SMPN 13 Bandar Lampung, Hj. Amaroh, S.Pd., M.M. DOK
SMARTNEWS.ID – Tanah Air baru saja dihebohkan dengan kasus perundungan atau bullying yang terjadi di SMPN 13 Tiritip Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Kasus bullying yang viral di media sosial melalui video berdurasi 2 menit 50 detik dengan memperlihatkan adegan satu orang siswa dikeroyok rekan sekolahnya, kini Tengah ditangani kepolisian setempat.
Namun, video bullying viral tersebut ada sekolompok kecil orang yang mengaitkan seolah-olah perisitwa itu terjadi di SMPN 13 Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Padahal, itu tidak terjadi sama sekali.
“Kasus bullying yang saat ini viral itu di SMPN 13 Balikpapan. Kalau ada yang menyebutnya di SMPN 13 Bandar Lampung, itu hoaks,” kata Plt Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandar Lampung, Mulyadi Syukri, S.Sos, Senin, 4 Maret 2024.
Kepastian atas hal tersebut, berdasar hasil pengecekan dan klarifikasi kepada pihak SMPN 13 Bandar Lampung. “Kami sudah tanyakan ke sekolah, tidak ada kasus bullying di sana selama ini,” kata dia.
Sementara itu Kepala SMPN 13 Bandar Lampung, Hj. Amaroh, S.Pd., M.M, mengatakan video bullying yang mengatasnamakan terjadi di sekolahnya merupakan informasi hoaks.
Amaroh menyatakan dengan tegas bahwa video bullying tersebut bukan terjadi di SMPN 13 Bandar Lampung, melainkan di SMPN 13 Tiritip Balikpapan Timur, Kota Balikpapan.
“Mendapatkan kiriman video bullying yang mengatasnamakan terjadi di SMPN 13 Bandar Lampung, kami langsung melakukan pengecekan melalui guru bimbingan konseling dan kesiswaan,” katanya.
“Namun setelah dicek berikut mencocokkan keadaan siswa, kelas, kursi, plafon, teralis, dan cat tembok kelas, tidak sama dengan yang terdapat dalam video tersebut,” sambung dia.
Ia meminta kepada masyarakat luas tidak mengaitkan video bullying yang terjadi di SMPN 13 Balikpapan dengan SMPN 13 Bandar Lampung. Pasalnya, SMPN 13 Bandar Lampung kini dalam keadaan aman, nyaman, damai, dan kondusif.
“Melalui informasi yang kami sampaikan ini sekedar untuk meluruskan, supaya tidak terjadi kegaduhan di tengah-tengah masyarakat khususnya di Kota Bandar Lampung,” tutup dia. (***)