SMARTNEWS.ID – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U) KBM Universitas Lampung sukses melaksanakan Program Desa Binaan 2025 di Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, pada Minggu – Kamis 20 sd 24 Juli 2025
Program ini merupakan implementasi nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini melibatkan mahasiswa lintas fakultas dan menggandeng aparat pekon, tokoh masyarakat, serta warga dalam berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, keagamaan, dan UMKM.
Hari pertama diawali dengan lokakarya kolaboratif bersama perangkat pekon dan masyarakat, membahas potensi desa serta strategi pemberdayaan yang berkelanjutan. Pada malam harinya, digelar tabligh akbar di Masjid Al-Ikhlas yang dihadiri warga, menjadi momen penguatan nilai keagamaan sekaligus mempererat hubungan mahasiswa dan masyarakat.
Hari kedua diisi dengan senam bersama warga dan layanan Posyandu Balita yang melibatkan kader kesehatan desa. Di sektor pendidikan, mahasiswa melaksanakan kegiatan Go to School di SDN 1 Kiluan Negeri dan SMPN 1 Atap Kelumbayan, melalui kelas tambahan, permainan edukatif, dan literasi dasar. Sore harinya, digelar pelatihan pembuatan kursi dari botol plastik sebagai upaya daur ulang kreatif dan awal pembentukan bank sampah desa. Warga juga mulai mengumpulkan bahan organik untuk produksi pupuk kompos. Hari ditutup dengan Literasi Senja berupa ruang baca dan diskusi untuk anak-anak.
Memasuki hari ketiga, kegiatan Go to School kembali dilanjutkan. Mahasiswa mengadakan praktik pembuatan pupuk kompos berbahan limbah organik rumah tangga. Di sektor kesehatan, dilakukan sosialisasi pencegahan malaria dan DBD serta edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara interaktif kepada warga. Kegiatan kembali ditutup dengan Literasi Senja.
Hari keempat difokuskan pada aksi lingkungan. Mahasiswa bersama warga melakukan pembersihan pantai dan lapangan desa secara gotong royong untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Penanaman mangrove juga dilakukan sebagai langkah konservasi kawasan pesisir Kiluan Negeri. Sore harinya, kegiatan Literasi Senja kembali digelar.
Puncak kegiatan berlangsung pada hari kelima dengan pameran hasil karya masyarakat dan anak-anak selama pelaksanaan program. Pertunjukan seni, hasil literasi, serta produk dari pelatihan warga ditampilkan kepada masyarakat dan perangkat pekon.