Pelajar SMKN 4 Bandar Lampung, saat mengikuti proses pembelajaran KMV jepang, di sekolah setempat, Senin, 17 November 2025. ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID – Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, mengapresiasi semangat belajar sejumlah siswa Kelas Migran Vokasi (KMV) Jepang di SMK Negeri 4 Bandar Lampung.
Apresiasi itu disampaikannya saat meninjau proses kegiatan belajar mengajar yang diikuti siswa KMV Jepang, di sekolah setempat pada Senin, 17 November 2025.
SMKN 4 Bandar Lampung sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan di Lampung, kata dia, telah memberikan pembelajaran yang terbaik untuk kelas tersebut.
“Saya senang sekali melihat kelas migran vokasi Jepang sudah berjalan di sini. Para siswa sangat semangat dalam menjalani kelas tersebut,” kata dia.
Jihan mengatakan, kelas vokasi migran tersebut untuk memfasilitasi para lulusan SMK di Lampung agar siap belajar dan bekerja di luar negeri secara legal dan profesional.
“Harapannya, siswa yang mengikuti kelas migran ini dapat mengakses apa yang mereka inginkan seperti melanjutkan pendidikan dan bekerja di Jepang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengaku SMKN 4 menjadi satu dari 93 satuan pendidikan telah menerapkan KMV.
Dari jumlah satuan pendidikan tersebut, kata mantan Sekretaris DPRD Lampung Selatan itu, sebanyak 2.650 peserta didik dan 37 pengajar mengikuti MKV.
“Targetnya kita 240 SMA/SMK negeri di Lampung yang akan menerapkan KMV dan masih ada 5.000 siswa lebih yang akan mengikutinya. Insyaallah bulan ini akan berjalan,” kata dia.
Meski masih terdapat kekurangan, namun pihaknya berjanji akan memperbaikinya sehingga KMV dapat berjalan sesuai yang diharapkan Pemerintah Provinsi Lampung.
“Termasuk terkait sertifikasinya, kita berharap juga ke depan ada di Lampung, sehingga tidak perlu jauh-jauh ke Medan atau Palembang untuk memperoleh sertifikat N4,” jelasnya.
Kemudian, Kepala SMKN 4 Bandar Lampung, Dewi Ningsih mengaku sebanyak 58 siswa kelas 12 yang mengikuti KMV Jepang. Pembelajaran, dilakukan pada Jumat dan Sabtu.
“Kami telah bersurat kepada industri bahwa PKL para ini siswa hanya dilakukan pada Senin-Kamis saja. Sementara Jumat dan Sabtu, belajar bahasa Jepang di sekolah,” katanya.
Sejumlah siswa mengikuti kelas tersebut, kondisinya kini sudah mulai mahir berbahasa Jepang. “Mereka saat ini masing belajar menguasai bahasa dan budaya Jepang,” imbuhnya. (***)