ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Darmajaya Computer & Film Club (DCFC) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya sukses menyelenggarakan Coaching Clinic di Perpustakaan Provinsi Lampung pada Jumat, 16 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi ruang inspiratif dan edukatif bagi para sineas muda untuk menyerap ilmu langsung dari para maestro perfilman nasional.
Tiga narasumber utama dihadirkan dalam coaching clinic ini, yaitu Yudi Datau (sinematografer), Chiska Doppert (sutradara), dan Febby Gozal (editor film). Masing-masing membagikan wawasan mendalam seputar aspek visual, naratif, dan teknis dalam proses pembuatan film.
Sebagai pemateri pertama, Yudi Datau membuka sesi dengan pemaparan filosofis mengenai sinematografi. Menurutnya, film merupakan bahasa yang universal dan mudah dipahami manusia melalui bahasa visual. “Film itu tentang manusia dan peristiwa. Ia berada di antara teknologi dan seni. Idealnya, setiap adegan film harus memuat informasi, dramatik, dan emosi,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa sinematografi bukan sekadar teknik, melainkan cara merasakan dan menyampaikan cerita tanpa harus menggunakan dialog. Pemateri kedua, Chiska Doppert, mengulas peran penting seorang sutradara sebagai pengatur storytelling visual.
“Film adalah keserasian antara cerita dan gambar. Keduanya harus selaras, menarik, dan dapat dinikmati penonton,” jelasnya. Ia menekankan bahwa menyutradarai adalah seni menyampaikan cerita melalui gambar, sekaligus menjaga keselarasan visi kreatif bersama seluruh tim produksi.
Pada sesi terakhir, Febby Gozal memberikan wawasan seputar dunia editing. Ia menjelaskan peran editor sebagai penjaga ritme dan emosi film.
“Editor adalah penyusun ulang waktu dan emosi. Film bisa berubah total di ruang editing,” ucapnya. Febby juga menekankan pentingnya pemilihan transisi, tempo, dan struktur narasi untuk membangun alur cerita yang kuat dan menyentuh.
Ketua Pelaksana Festival Film Lampung 2025, Defanda Hafidz Gumilar, didampingi Senior Staf Ekstrakurikuler IIB Darmajaya, Doni Andrianto Basuki, S.Kom., M.T.I, menyatakan bahwa coaching clinic ini merupakan bagian dari upaya DCFC untuk menghadirkan pendidikan sinema yang aplikatif dan mendalam.
“Kami ingin peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung dari praktisi berpengalaman yang sudah terbukti kiprahnya di industri,” tutur Defanda.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam membangun ekosistem perfilman di Lampung, dengan harapan mampu melahirkan sineas muda yang kreatif dan siap bersaing di kancah nasional. Adapun Malam Anugerah Festival Film Lampung 2025 akan digelar Sabtu, 17 Mei 2025, di Taman Budaya Bandar Lampung. (**)