SMARTNEWS.ID – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar seminar nasional sebagai bagian dari rangkaian perayaan dies natalis ke-56 FKIP, Sabtu, 17 Februari 2024.
Dengan tema “Harmonisasi dan Improvisasi Dunia Pendidikan Menuju Smart Society 5.0″, kegiatan diikuti 145 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Seminar berlangsung di Hotel Golden Tulip Springhill, Bandar Lampung.
Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si., selaku Ketua LPPM yang hadir mewakili Rektor Unila dalam pembukaan acara memberikan apresiasi tinggi kepada FKIP Unila atas konsistensinya menyelenggarakan seminar nasional dan internasional.
“Dunia pendidikan mengalami perubahan signifikan. Oleh karena itu kita harus beradaptasi. Kita perlu terus meningkatkan improvisasi dalam dunia pendidikan dan berharmonisasi dalam menyikapi perubahan ini,” ujar Dr. Habibullah Jimad.
Sambutan selanjutnya disampaikan Dekan FKIP Unila Prof. Dr. Sunyono, M.Si., yang menjelaskan bahwa seminar nasional ini merupakan bagian dari perayaan dies natalis ke-56 FKIP Unila yang dilaksanakan setiap tahun.
Dalam perayaan ini, IKU-7 diperebutkan sebagai penghargaan bagi dosen yang telah aktif dalam metode pembelajaran case dan team-based project learning.
Empat narasumber utama turut hadir dalam seminar ini, antara lain Prof. Dr. Anhar Gongong, Prof. Dr. Elindra Yetti, Prof. Dr. Sowiyah, dan Prof. Dr. Chansyanah Diawati, yang membahas berbagai aspek penting dalam dunia pendidikan.
Menurut Dr. Agung Putra Wijaya, M.Pd., selaku ketua pelaksana kegiatan, awalnya terdapat 229 abstrak dari peserta yang masuk, namun setelah melalui proses review, hanya 145 artikel yang layak dipresentasikan.
Mayoritas peserta adalah mahasiswa dengan persentase sekitar 72,8%, sementara sisanya adalah dosen atau masyarakat umum. Seminar ini juga diselenggarakan secara hybrid, dengan sebagian besar peserta mengikuti secara online melalui platform Zoom.
“Peserta berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ada yang berasal dari Malaysia dan Filipina. Oleh karena itu, kami menyelenggarakan acara ini secara offline dan online,” tambah Dr. Agung Putra Wijaya.
Kegiatan juga dihadiri berbagai pihak, termasuk Ketua LPPM Unila, para dekan, direktur pascasarjana, ketua lembaga, wakil dekan, ketua jurusan, ketua program studi, koordinator bagian TU, dan sub-koordinator di lingkungan FKIP Unila.
Seminar nasional ini menjadi wadah penting bagi para akademisi dan praktisi pendidikan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan masa depan di dunia pendidikan. (***) – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)Universitas Lampung (Unila) menggelar seminar nasional sebagai bagian dari rangkaian perayaan dies natalis ke-56 FKIP, Sabtu, 17 Februari 2024.
Dengan tema “Harmonisasi dan Improvisasi Dunia Pendidikan Menuju Smart Society 5.0″, kegiatan diikuti 145 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Seminar berlangsung di Hotel Golden Tulip Springhill, Bandar Lampung.
Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si., selaku Ketua LPPM yang hadir mewakili Rektor Unila dalam pembukaan acara memberikan apresiasi tinggi kepada FKIP Unila atas konsistensinya menyelenggarakan seminar nasional dan internasional.
“Dunia pendidikan mengalami perubahan signifikan. Oleh karena itu kita harus beradaptasi. Kita perlu terus meningkatkan improvisasi dalam dunia pendidikan dan berharmonisasi dalam menyikapi perubahan ini,” ujar Dr. Habibullah Jimad.
Sambutan selanjutnya disampaikan Dekan FKIP Unila Prof. Dr. Sunyono, M.Si., yang menjelaskan bahwa seminar nasional ini merupakan bagian dari perayaan dies natalis ke-56 FKIP Unila yang dilaksanakan setiap tahun.
Dalam perayaan ini, IKU-7 diperebutkan sebagai penghargaan bagi dosen yang telah aktif dalam metode pembelajaran case dan team-based project learning.
Empat narasumber utama turut hadir dalam seminar ini, antara lain Prof. Dr. Anhar Gongong, Prof. Dr. Elindra Yetti, Prof. Dr. Sowiyah, dan Prof. Dr. Chansyanah Diawati, yang membahas berbagai aspek penting dalam dunia pendidikan.
Menurut Dr. Agung Putra Wijaya, M.Pd., selaku ketua pelaksana kegiatan, awalnya terdapat 229 abstrak dari peserta yang masuk, namun setelah melalui proses review, hanya 145 artikel yang layak dipresentasikan.
Mayoritas peserta adalah mahasiswa dengan persentase sekitar 72,8%, sementara sisanya adalah dosen atau masyarakat umum. Seminar ini juga diselenggarakan secara hybrid, dengan sebagian besar peserta mengikuti secara online melalui platform Zoom.
“Peserta berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ada yang berasal dari Malaysia dan Filipina. Oleh karena itu, kami menyelenggarakan acara ini secara offline dan online,” tambah Dr. Agung Putra Wijaya.
Kegiatan juga dihadiri berbagai pihak, termasuk Ketua LPPM Unila, para dekan, direktur pascasarjana, ketua lembaga, wakil dekan, ketua jurusan, ketua program studi, koordinator bagian TU, dan sub-koordinator di lingkungan FKIP Unila.
Seminar nasional ini menjadi wadah penting bagi para akademisi dan praktisi pendidikan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan masa depan di dunia pendidikan. (***)