Pemkot Balam

Isra Miraj 1445 H, Eva Dwiana: Semoga Temukan Hikmah Dalam Perjalanan Hidup

DOK

SMARTNEWS.ID – Pada 8 Februari 2024, umat muslim memperingati Isra Miraj 1445 Hijriah, mengenang perjalanan spiritual Nabi Muhammad Saw pada malam 27 Rajab.

Memperingati momentum hari bersejarah tersebut, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, tak lupa mengucapkan hari Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah.

Ucapan itu disampaikannya lewat akun instragram pribadinya @eva_dwiana, pada Kamis, 8 Februari 2024. Ia juga menuliskan satu pesan dalam akunnya tersebut.

“Dalam perjalanan Isra Miraj, Nabi Muhammad Saw memperoleh hikmah dan petunjuk. Semoga kita juga dapat menemukan hikmah dalam setiap langkah perjalanan hidup kita,” demikian bunyi pesannya itu.

Unggahannya itu pun sudah dilihat dan disukai oleh banyak pengikutnya. Bahkan, sejumlah komentar positif disampaikan pula melalui akun instagramnya itu.

Diketahui, Isra Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang berlangsung pada malam 27 Rajab, menurut pendapat yang diyakini kebenarannya.

Menurut sejarah singkat Isra Miraj, Rasulullah SAW dinaikkan ke langit ketujuh menuju Sidratul Muntaha dan menerima perintah salat.

Peristiwa Isra Miraj diceritakan langsung dalam Al-Qur’an surah Al Isra ayat 1. Allah SWT berfirman:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ١

Artinya: “Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Menurut Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan memperlihatkan kepada beliau tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya.

Perjalanan tersebut berlangsung pada malam hari, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Dalam sejumlah riwayat disebutkan, setelah dari Masjidil Aqsa, Rasulullah SAW dinaikkan ke langit hingga Sidratul Muntaha.

Arti Isra Miraj

Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada malam hari, sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI.

Para mufassir berhujjah dengan kata asra dalam bahasa Arab artinya perjalanan pada malam hari. Penyebutan lain dalam bentuk isim nakirah yang artinya “malam hari” adalah untuk menggambarkan bahwa kejadian Isra Miraj mengambil waktu malam yang singkat. Ini juga menjadi sandaran untuk menguatkan peristiwa tersebut benar-benar terjadi pada malam hari.

Disebutkan dalam buku Isra’ Mi’raj dan Permulaan Masuk Islamnya Kaum Anshar karya Muhammad Ridha, peristiwa Isra Miraj terjadi setahun sebelum hijrah. Menurut pendapat yang masyhur yang dipastikan oleh Ibnu Hazm, peristiwa tersebut terjadi pada malam 27 Rajab setelah Rasulullah SAW pulang dari perjalanannya ke Thaif.

Sejarah Singkat Isra Miraj

Sejarah Isra Miraj bermula saat Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Baitul Maqdis). Menurut hadits yang paling kuat yang diriwayatkan Imam Muslim dari Hamad ibn Salamah dari Tsabit, dari Anas RA, Rasulullah SAW mengendarai buraq–sejenis hewan berwarna putih yang tubuhnya lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari bagal–sampai tiba di Baitul Maqdis.

Sesampainya di Baitul Maqdis, Rasulullah SAW menambatkan buraq itu dan beliau masuk ke Masjidil Aqsa untuk mendirikan salat dua rakaat. Setelah keluar, Malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW membawakan segelas arak dan segelas susu. Beliau SAW lantas memilih susu dan Jibril berkata, “Engkau telah memilih fitrah.”

Setelah itu, Allah SWT menaikkan Rasulullah SAW bersama Malaikat Jibril ke langit pertama. Jibril pun meminta penjaga pintu langit agar membukakan pintunya. Malaikat penjaga pintu bertanya, “Siapa kamu?”

Jibril menjawab, “Aku Jibril.”

Penjaga langit bertanya lagi, “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab, “Muhammad.”

Penjaga pintu langit kembali bertanya, “Apakah dia diutus (untuk naik menghadap Allah?)”

Jibril menjawab, “Dia memang diutus (untuk naik menghadap Allah).”

Maka pintu langit itu pun terbuka untuk Rasulullah SAW dan Malaikat Jibril. Di langit pertama ini, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Adam AS dan menyambutnya serta mendoakan kebaikan untuk Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan ke langit-langit berikutnya. Saat hendak memasuki pintu langit, penjaga pintu menanyakan hal yang sama kepada Malaikat Jibril seperti saat di langit pertama.

Nabi Muhammad SAW juga bertemu beberapa nabi di setiap lapisan langit. Para nabi menyambut dan mendoakan kebaikan untuknya.

Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS di langit kedua, Nabi Yusuf AS di langit ketiga, Nabi Idris AS di langit keempat, Nabi Harun AS di langit kelima, Nabi Musa AS di langit keenam, dan Nabi Ibrahim AS di langit ketujuh.

Setelah itu, Malaikat Jibril membawa Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha. Rasulullah SAW diperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah SWT saat berada di sana. Allah SWT pun memberikan wahyu dan mewajibkan salat 50 kali dalam sehari semalam.

Kemudian, Rasulullah SAW turun (dari langit ketujuh) dan bertemu dengan Nabi Musa AS. Nabi Musa AS menanyakan perihal perintah Allah SWT yang diberikan kepada Rasulullah SAW. Mendengar bahwa Allah SWT mewajibkan salat 50 kali sehari semalam, Nabi Musa AS pun meminta Nabi Muhammad SAW untuk meminta keringanan kepada Allah SWT.

“Kembalilah menemui Tuhanmu dan mintalah keringanan kepada-Nya. Sebab, umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Aku telah menguji bani Israil,” ucap Nabi Musa AS.

Rasulullah SAW kemudian menghadap Allah SWT dan memohon keringanan atas saran Nabi Musa AS. Allah SWT pun memberikan keringanan lima salat dan Rasulullah SAW terus mondar-mandir menemui Nabi Musa AS dan Allah SWT. Hingga akhirnya Allah SWT memberi keringanan dengan mewajibkan salat 5 waktu dalam sehari semalam.

Selain menerima salat lima waktu, Rasulullah SAW dipersilahkan masuk surga. Hal ini diceritakan dalam riwayat Bukhari dalam Shahih-nya. Beliau SAW bersabda:

“Jibril membawaku ke (pohon) Sidratul Muntaha yang diselimuti oleh berbagai warna yang tidak dapat kukatakan warna apa itu. Kemudian aku dipersilakan masuk ke surga yang di dalamnya terdapat dinding-dinding dari mutiara dan tanahnya bubuk kesturi.”

Hadits tentang Isra Miraj tersebut dihimpun Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab al-Isra’ wa al-Mi’raj yang diterjemahkan Arya Noor Amarsyah.

Hikmah di Balik Isra Miraj

Ada sejumlah hikmah dari peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Mengacu pada Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI, perjalanan Isra Miraj menjadi bukti keagungan dan kekuasaan Allah SWT.

Dari perjalanan tersebut, Allah SWT memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada Nabi Muhammad SAW di saat beliau mengalami kesulitan menghadapi orang-orang kafir yang menolak dakwahnya.

Hikmah peristiwa Isra Miraj lainnya adalah pentingnya iman dan ketakwaan seorang hamba kepada Tuhannya.

Isra Miraj tahun ini adalah Isra Miraj 1445 H. Menurut kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kementerian Agama, Isra Miraj 1445 H jatuh pada Kamis, 8 Februari 2024. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close