DOK
SMARTNEWS.ID – Lega dan penuh rasa syukur. Itulah yang dirasakan Wakil Ketua Asprov PSSI Lampung, Yoga Swara, setelah suksesnya launching Bhayangkara Presisi Lampung FC di Stadion Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandarlampung, Senin, 28 Juli 2025.
Menurut Yoga, launching ini menandai dua hal fundamental. Pertama, penunaian janji dan target ambisius Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal kepada masyarakat Lampung, bahwa Lampung akan punya klub sepakbola yang bermain di kasta tertinggi Liga 1.
“Ini bukan janji Gubernur ke Bhayangkara FC, tapi janji beliau ke seluruh rakyat Lampung. Dan alhamdulillah janji itu tunai. Ini baru permulaan, karena ke depan Gubernur punya target ambisius lagi,” kata Yoga, di Kantor PSSI Lampung, Rabu, 30 Juli 2025.
Kedua, momen ini menjadi tonggak sejarah baru bagi sepakbola Lampung. Ia menilai, kehadiran Bhayangkara FC harus dijadikan pemicu untuk membangkitkan kembali gairah sepakbola di daerah. Termasuk pembinaan talenta muda, hingga menciptakan ekosistem sepakbola yang hidup dan berkelanjutan.
Yoga menegaskan, perjuangan tidak hanya soal menyiapkan acara launching yang megah, tapi juga menyiapkan semua fasilitas agar memenuhi standar Liga 1.
“Dalam tiga bulan ini, baru tadi malam saya bisa tidur nyenyak. Kita benar-benar kerja keras menyiapkan segalanya agar Bhayangkara FC bisa benar-benar berkandang di Lampung.”
Awalnya, banyak pihak yang pesimis dengan wacana Lampung memiliki klub Liga 1, apalagi dengan waktu persiapan yang sangat mepet.
“Banyak yang ragu. Siapa yang yakin di awal? Tapi berkat kerja keras semua pihak dan dukungan luar biasa dari Gubernur, semua bisa kita buktikan dengan hasil yang membanggakan,” katanya.
Menurut Yoga, waktu persiapan acara launching sangat singkat. Hanya dua minggu setelah mendapat kepastian kehadiran Kapolri.
“Bayangkan, hanya dua minggu menyiapkan acara sebesar itu. Tapi alhamdulillah, launching kita disebut-sebut paling meriah dan berbeda dibanding klub-klub lain,” ujarnya.
Dari Gubernur, Kakorlantas, hingga Kapolri memberikan apresiasi atas kemegahan Stadion Sumpah Pemuda dan acara yang digelar.
Yang lebih membanggakan lagi adalah antusiasme masyarakat Lampung. Meski diguyur hujan, penonton tetap bertahan.
“Bahkan saat hujan reda, yang sempat berteduh kembali ke kursi penonton. Pak Kapolri sampai kagum melihat semangat masyarakat kita. Itu penonton organik, militan, dan tulus,” tuturnya.
Stadion Bertaraf Internasional
Yoga menyebut kehadiran Bhayangkara FC di Lampung adalah awal dari visi besar Gubernur. Target berikutnya adalah menghadirkan stadion bertaraf internasional di Lampung.
“Syarat membangun stadion internasional itu ada dua: punya klub Liga 1 dan punya lahan. Dua-duanya sudah kita miliki. Tinggal berjuang ke Kementerian agar bisa mendapat dukungan anggaran,” jelasnya.
Yoga berharap masyarakat terus mendukung langkah-langkah kemajuan sepakbola di Lampung.
“Mari kita satukan semangat untuk kemajuan sepakbola kita. Ini bukan hanya tentang klub, tapi tentang harga diri dan mimpi masyarakat Lampung,” katanya.
Komunitas Terbentuk
Salah satu syarat klub Liga 1 adalah memiliki komunitas suporter. Untuk Bhayangkara FC, kelompok suporter utamanya adalah Elbara, yang identik dengan warna kuning. Itulah sebabnya, tribun saat launching didominasi warna tersebut.
Namun, menurut Yoga Swara, penonton ke depan bebas mengenakan pakaian warna apa saja. Kreativitas untuk mendukung Bhayangkara FC sangat dibuka, selama tetap tertib dan tidak melanggar aturan.
“Sudah ada komunitas suporter seperti Sikambara, dan siapa pun boleh membentuk komunitas baru. Kita ingin tunjukkan bahwa Lampung punya suporter yang kreatif, militan, dan tertib,” kata dia.
Ia menegaskan, seluruh upaya ini semata-mata demi memajukan sepakbola Lampung dan memenuhi harapan rakyat agar Lampung punya klub kebanggaan di kasta tertinggi.
“Tidak ada tujuan lain selain itu. Mari bersatu dan semangat mendukung Bhayangkara FC,” katanya. (***)