ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID – Pimpinan Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung (Unila) dan UPT PKLI melakukan kunjungan di dua perguruan tinggi di Kota Marseille, Prancis, Senin, 4 Juli 2022 waktu setempat. Kedua perguruan tinggi tersebut yaitu Sciences Po dan Fakultas Hukum Aix Marseille Universite (AMU).
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama FH Unila Dr. Rudi Natamiharja, S.H., D.E.A, menyampaikan kunjungan dilakukan dalam rangka membangun kerja sama antara FH Unila dan kedua perguruan tinggi di bidang pendidikan sesuai arahan rektor Unila dan wakil rektor bidang PKTIK.
Kedatangan rombongan FH Unila dan UPT PKLI disambut kedua perguruan tinggi ternama di Prancis Selatan tersebut, didampingi Konjen RI di Marseille, Arief Muhammad Basalamah.
“Dalam pertemuan bersama jajaran pimpinan Sciences Po dan FH AMU, Dekan FH Unila Dr M. Fakih, S.H., M.S, menyampaikan maksud tujuan sekaligus memaparkan peluang kerja sama di empat bidang yaitu beasiswa bagi program S1 dan S2, penelitian dan publikasi bersama, pertukaran pengajar, pertukaran pelajar antarperguruan tinggi, dan Joint Degree untuk S2,” ujar Dr. Rudi.
Sementara M. Wendy Trijaya, selaku utusan UPT PKLI Unila, menyampaikan komitmen Unila yang tengah mendorong dan meningkatkan berbagai kerja sama dengan universitas luar negeri pada tahun ini.
Dr. Rudi Natamiharja, kemudian memaparkan pelaksanaan kerja sama secara teknis yang salah satunya mempersiapkan dua mahasiswa S2 Unila dan dua dosen muda untuk melanjutkan pendidikan di FH AMU.
“FH Unila sedang mempersiapkan dua mahasiswa S2 di FH AMU dan menugaskan dua dosen muda yang siap melanjutkan pendidikan di FH AMU. Penawaran tersebut disambut baik Dekan FH AMU, Jean-Baptiste Perrier,” ungkap alumni Aix Marseille University itu.
Usai melakukan kunjungan, FH Unila berencana merealisasikan kerja sama yakni melakukan collaborative writing pada akhir tahun. Sementara untuk rencana jangka panjang pihaknya akan membuat program Joint Degree untuk mahasiswa magister. Dengan program ini, mahasiswa yang berkuliah di Unila pada tahun pertama dan tahun kedua bisa melanjutkan studinya di Prancis.
“Masih banyak program-program yang akan kita rancang bersama. Tapi yang paling inti, telah terjadi kesepakatan untuk program-program besar ke depan, termasuk pertukaran pelajar dari Indonesia ke Prancis maupun Prancis ke Indonesia,” katanya. (***)