ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID – Gubernur Provinsi Lampung diwakili Kepala Dinas Kesehatan, Edwin Rusli, mengikuti puncak Hari Pendengaran Sedunia 2024, di Gedung Pusiban Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, Kamis, 7 Maret 2024.
Puncak hari tersebut diselenggarakan Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Kesehatan Provinsi Lampung bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dengan tema ‘Ubah pola pikirmu, Mari Peduli, Tuli dapat ditangani – Changing Mindsets: Let’s make ear and hearing care a reality for all.
Gubernur Lampung dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini di Provinsi Lampung.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, saya menyampaikan ucapan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Kesehatan sebagai penyelenggara, atas dipercayanya Provinsi Lampung sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan ini,” ucapnya.
Gubernur memaparkan bahwa menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2022 terdapat 255.161 penduduk Indonesia yang mengalami ketulian pada usia 5 tahun keatas.
“Data Provinsi Lampung yang bersumber dari aplikasi sehat Indonesiaku periode Desember 2023 dari 1.489.084 orang yang melakukan pemeriksaan pendengaran terdapat 22.576 orang mengalami gangguan pendengaran,” paparnya.
Menurutnya, gangguan pendengaran ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari paparan suara bising dalam jangka panjang, hingga gangguan pada sistem saraf pendengaran. Organ pendengaran yang tidak dijaga dengan baik dapat menyebabkan kehilangan pendengaran.
“Menjaga kesehatan pendengaran dan melindungi pendengaran sangatlah penting. Oleh karena itu optimalkanlah moment peringatan hari pendengaran sedunia ini untuk memperoleh informasi kesehatan pendengaran yang akurat dan akuntabel,” tegas Gubernur.
Melalui Peringatan Hari Pendengaran Sedunia ini, Gubernur Lampung berharap ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran.
“Nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya masyarakat Lampung tentang pentingnya memelihara kesehatan telinga dan mencegah gangguan pendengaran serta ketulian,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, melalui tayangan video mengajak masyarakat menjadikan momentum Hari Pendengaran Sedunia untuk meningkatkan pencegahan dan penanganan gangguan pendengaran.
“Dengan tema ‘Ubah pola pikirmu, mari peduli, tuli dapat ditangani’ bersama-sama kita jadikan Hari Pendengaran Sedunia sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian akan pentingnya mencegah dan menangani gangguan pendengaran,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Eva Susanti, dalam laporannya menyampaikan bahwa Hari Pendengaran Sedunia atau World Hearing Day diperingati pada 3 Maret setiap tahun.
Melalui peringatan Hari Pendengaran Sedunia ini diharapkan mampu meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya kesehatan telinga dan mencegah gangguan pendengaran serta menguatkan kolaborasi dan integrasi antar berbagai pemangku
kepentingan dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian gangguan pendengaran dan ketulian.
Eva Susanti juga berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk melakukan gerakan percepatan dalam penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia.
“ini sangat penting untuk upaya kita dalam meningkatkan Indonesia maju 2045. Kita terutama adalah paling banyak usia produktif, tentu kita berharap usia produktif ini jauh dari permasalahan pendengaran dan ketulian karena kita tahu bahwa pendengaran dan ketulian ini akan menghambat produktivitas dan merugikan secara ekonomi,” harapnya. (***)