ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID – Terjangan tsunami Selat Sunda pada tahun 2018 masih menyisakan luka mendalam bagi masyarakat Desa Batu Balak, Lampung Selatan. Letusan Anak Krakatau yang menghantam daerah Pesisir Banten dan Lampung menyebabkan bencana tsunami ini menjadi bencana paling mematikan ketiga di Indonesia pada tahun 2018.
Namun dibalik musibah tersebut, menciptakan potensi wisata alam yang luar biasa. Melihat potensi tersebut, Tim Universitas Lampung (Unila) menginisiasi program pengabdian masyarakat untuk mengembangkan Geowisata Batu Balak berbasis digital, sekaligus meningkatkan mitigasi menghadapi bencana.
Program yang dilaksanakan sejak Juni hingga Desember 2024 digarap tim dosen multidisiplin Unila yang dipimpin Rahmi Mulyasari dari Program Studi Teknik Geologi, serta beranggotakan Bagus Sapto Mulyatno, M.T., dari Program Studi Teknik Geofisika dan Titin Yulianti, M.T., dari Program Studi Teknik Informatika.
Program ini mendapatkan pendanaan dari skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM), serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) pada tahun 2024.
Program ini juga diikuti tujuh mahasiswa Program Studi Teknik Geofisika dan tiga mahasiswa Teknik informatika dan berhasil membuat peta potensi Geowistaa Batu Balak secara detail, serta mencetak, kemudian menempatkan peta di Pantai Kapasan yang merupakan salah satu potensi geowisata terbaik di Desa Batu Balak.
Peta juga dapat diakses secara digital melalui portal website resmi yang telah dibuat tim yakni https://geowisatabatubalak.com/ dan laman instagram @geowisata_batubalak. Selain itu, tim juga membuat peta bahaya dan jalur evakuasi tsunami sebagai bentuk mitigasi. Dosen Teknik Geologi Rahmi Mulyasari mengatakan, tim ingin masyarakat tidak hanya menikmati keindahan alam, namun juga tetap merasa aman.
Tidak hanya berhenti pada inovasi pembuatan media digital, tim juga melakukan sosialiasasi dan pendampingan pengelolaan media sosial kepada masyarakat setempat. Pelatihan diharapkan menjadi bekal bagi masyarakat untuk mempromosikan desa secara mandiri.
Ketua Pokdarwis Batu Balak M. Saleh dan masyarakat antusias menyambut program yang diinisiasi tim Unila. Mereka melihat program ini sebagai angin segar dalam meningkatkan perekonomian desa, karena desa semakin dikenal dan potensi wisatanya semakin berkembang.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan tim Unila. Dengan adanya media digital yang telah tim Unila buat, kami jadi bisa mempromosikan Geowisata Batu Balak secara lebih luas. Selain itu, masyarakat juga lebih siap menghadapi potensi bencana,” ungkapnya, Minggu, 15 September 2024.
Program pengabdian masyarakat yang digagas tim dosen multidisiplin Unila menjadi bukti nyata atas komitmen dalam berkontribusi untuk masyarakat dengan menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga Unila berhasil mengubah wajah Desa Batu Balak menjadi lebih apik. (***)