Hukum

Rekonstruksi Penembakan Tiga Polisi Way Kanan Berlangsung 4 Jam 72 Reka Adegan

ISTIMEWA

SMARTNEWS.ID – Rekonstruksi penembakan tiga polisi di Way Kanan digelar Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/3 Lampung, di Lapangan Satuan Logistik (Satlog) Detasemen Perbekalan dan Angkutan (Denbekang) Korem 043/Garuda Hitam, Way Halim, Bandar Lampung, pada Kamis, 17 April 2025, berlangsung 4 jam dengan 72 reka adegan.

Pada rekonstruksi tersebut, Denpom II/3 Lampung menghadirkan tersangka utama Kopda Basarsyah dan sejumlah saksi atas penembakan tiga polisi dalam penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, pada 17 Maret 2025.

Dari hasil pantauan di lapangan, reka adegan dimulai dari rumah tersangka Kopda Basarsyah (Adegan 1). Sekitar pukul 10.00 WIB, ia mengambil senjata api laras panjang ilegal dari plafon kamar belakang rumahnya.

Bersama seorang rekan yang masih buron (Adegan 2), senjata itu diletakkan di bagasi belakang mobil Toyota Hilux bernopol BE 13 AS. Keduanya kemudian berangkat menuju arena sabung ayam di Register 44, Kampung Karang Manik (Adegan 3-4).

Setibanya di lokasi (Adegan 5), Kopda Basarsyah dan rekannya membersihkan area judi sabung ayam dan koprok. Aktivitas judi berlangsung ramai, dengan sejumlah saksi hadir, termasuk YHS (Saksi 1) dan Ifran (Saksi 4) yang tiba dengan mobil Toyota (Adegan 6-6B).

YHS duduk di bawah pohon akasia, sementara Ifran memarkir mobil. Pedagang makanan, Nur Samsyah (Saksi 10), juga hadir menjajakan dagangan (Adegan 7).

Pada pukul 12.30 Wib, usai salat Dzuhur, YHS bermain judi koprok, sementara Kopda Basarsyah berada di area sabung ayam (Adegan 8).

Ia memerintahkan Ifran mengambil senjata dari mobil (Adegan 9), yang kemudian dibawa oleh tersangka di area judi koprok.

Saksi lain, seperti RM (Saksi 2) dan Aiptu Kapri (Saksi 24), tiba dan beraktivitas di sekitar lokasi (Adegan 10-11). Herman (Saksi 6) dan Hasan Mangkurat (buron) juga datang, tetapi Hasan pergi pukul 14.00 WIB (Adegan 12). Sementara itu, aktivitas judi berlanjut.

Saksi lain, seperti Hasar dan Kuriman, memarkir mobil di belakang lapak judi koprok (Adegan 13). Herman bermain koprok, sementara YHS tetap di lapak yang sama (Adegan 14).

Pukul 13.30 WIB, Saksi 3 tiba dengan sepeda motor dan duduk di warung belakang bersama RM, menyapa Kopda Basarsyah dari kejauhan (Adegan 15-16).

Setiba pukul 14.30 Wib, RM meminta rokok dari YHS di lapak judi koprok dan membagikannya kepada Saksi 3 (Adegan 17-18). Ifran kemudian memanggil RM untuk menyerahkan senjata api kepada Saksi 3, tetapi RM menolak.

YHS lalu memerintahkan RM menyerahkan senjata tersebut, yang akhirnya diterima Saksi 3 di warung belakang (Adegan 19-20).

Pukul 15.00 WIB, Zulkarnain (Saksi 26) dan empat rekannya tiba (Adegan 21).

Aiptu Kapri kembali dengan mobil Daihatsu Sigra membawa ayam untuk diadu (Adegan 22). Orizal (Saksi 9) juga datang untuk menjemput YHS berobat ke Bandar Lampung (Adegan 23).

Topan Husada (Saksi 7) tiba pukul 16.40 WIB usai patroli dan beristirahat di warung (Adegan 24). Sementara itu, Dewa Buana (Saksi 5) melakukan transaksi tunai dengan Ifran (Adegan 25).

Pukul 17.20 WIB, Saksi 3 menitipkan senjata kepada Ifran sebelum pulang, yang diletakkan di kursi plastik (Adegan 26). Ifran menerima transfer uang dari Ketut (Saksi 5) di bawah pohon akasia, dengan senjata di bahunya (Adegan 27A).

Saksi 3 berpamitan dengan YHS dan bertemu Kopda Basarsyah, menyerahkan Rp500.000 sebelum pulang (Adegan 27B-28). Saat itu, Kopda Basarsyah sedang memasang pisau taji pada ayam (Adegan 29).

Kemudian pada pukul 17.30 Wib, konvoi kendaraan Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin tiba untuk menggerebek arena judi (Adegan 31-32).

Kapolsek AKP Anumerta Lusiyanto (Korban 1), Aipda Anumerta Petrus Apriyanto (Korban 2), dan Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta (Korban 3) bersama anggota lainnya bergerak ke lokasi (Adegan 33-35).

Tiba-tiba, dua tembakan peringatan ke udara terdengar dari luar gelanggang, didengar oleh Ifran, Dewa, Topan, Orizal, dan Aiptu Kapri (Adegan 36A-36B).

Kopda Basarsyah meminta senjata dari Ifran, melepaskan ayam yang dipegangnya, mengokang senjata, dan menembak sekali ke atas (Adegan 37A-37D).

Anggota polisi, seperti Saksi 19 dan 21, juga mengeluarkan tembakan peringatan (Adegan 38A-38B).

Saat Lusiyanto mendekati, Kopda Basarsyah menembaknya sekali, menyebabkan Kapolsek jatuh (Adegan 43-44).

Saksi 16 melihat kejadian itu dan diminta YHS bersembunyi (Adegan 44). Melihat Petrus mengarahkan senjata, Kopda Basarsyah menembaknya tiga kali hingga terjatuh (Adegan 48A-48C).

Saat melarikan diri ke kebun singkong, tersangka melihat Ghalib menembak ke arahnya. Dalam posisi tiarap, Kopda Basarsyah membalas tembakan, menyebabkan Ghalib jatuh (Adegan 54A-55).

Senjata Kopda Basarsyah terlepas saat ia jatuh di kebun karet (Adegan 52) dan kemudian disembunyikan di dekat rawa (Adegan 72).

Saat tembakan terdengar, para saksi berhamburan. Sebagian lari ke kebun karet, singkong, atau perkampungan warga, sementara Nur Samsyah tetap di tempat sambil menutup mata dan telinga (Adegan 40A-40I).

Polisi mengamankan peserta judi dan barang bukti, termasuk senjata Kopda Basarsyah yang kehabisan amunisi (Adegan 49A-60).

Saksi 13 dan 15 memeriksa korban, menemukan Lusiyanto dan Petrus sudah tak bernyawa, serta mengamankan senjata Ghalib (Adegan 62-65).

Saksi 11 melapor ke Kapolres, memerintahkan anggota berkumpul, dan meminta bantuan (Adegan 67-68C). Untuk membubarkan kerumunan penjudi, polisi mengeluarkan tembakan peringatan (Adegan 69-70B).

Rekonstruksi penembakan tiga anggota Polri ini dipimpin Dandenpom II/3 Lampung Mayor CPM Haru Prabowo dan menghadirkan para tersangka dalam judi sabung ayam yakni Peltu Lubis, anggota Brimob Polda Sumatera Selatan Aiptu Kapri Sucipto, dan warga Zulkarnaen.

Ketiganya sebagai Saksi dalam reka adegan penembakan polisi yang digelar Denpom II/3 Lampung. (JOS)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close