ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID Gubernur Rahmat Mirzani Djausal, menyoroti isu kritis mengenai kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur pendidikan yang dapat menghambat Lampung mencapai visi “Indonesia Emas 2045”.
Dalam pemaparannya di hadapan pelaku usaha pada Rabu (26/11/2025) di Mahan Agung, Gubernur mengungkapkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung saat ini berada di peringkat 26 nasional, dan terendah se-Sumatera. Situasi ini sangat ironis mengingat Lampung kini berada di puncak Bonus Demografi, di mana 71% penduduknya berada di usia angkatan kerja (15-55 tahun).
“Setiap tahun, kita menghasilkan 100.000 pencari kerja baru. Jika kualitas pendidikan kita rendah, bonus demografi ini akan menjadi beban yang sangat berat bagi dunia usaha dan perekonomian kita,” jelas Gubernur.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemprov telah mengambil langkah berani: Menggratiskan iuran SMA/SMK, yang membutuhkan alokasi dana hingga 400 miliar rupiah. Namun, kebutuhan untuk perbaikan infrastruktur sekolah dan fasilitas pendidikan lain masih memerlukan tambahan dana 90 miliar rupiah.
Mengingat keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Gubernur secara khusus meminta para pelaku usaha untuk menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan pada sektor pendidikan dan perbaikan infrastruktur sekolah.
Gubernur menjamin transparansi serta monitoring langsung di lapangan melalui platform yang sudah disiapkan. Gubernur memandang bahwa sektor pendidikan adalah prioritas, investasi di masa depan, yang hasilnya baru terlihat 5-10 tahun mendatang. (***)