DOK
SMARTNEWS.ID – Proses pembelajaran tahun pelajaran 2025/2026, sudah berjalan. Meski demikian, satuan pendidikan di Kota Bandar Lampung hingga kini masih diminta belum meminta sumbangan dalam bentuk apapun kepada orangtua/ wali murid.
“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung sudah meminta pihak sekolah untuk tidak meminta sumbangan sukarela, terlebih ditentukan nominalnya,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud, Mulyadi Syukri, S.Sos, Jumat, 15 Agustus 2025.
Namun, lanjut dia, bila ada masyarakat atau pihak wali murid yang ingin memberikan sumbangan secara sukarela, pihak sekolah baik itu pada jenjang SD atau SMP di Kota Bandar Lampung, boleh menerimanya.
“Kami tegaskan yang namanya sumbangan sukarela tidak dibolehkan ada nominalnya dan tidak perlu juga adanya surat pernyataan, apalagi di atas materai. Hal ini berlaku bagi sekolah SD dan SMP di Bandar Lampung,” tegasnya.
Kesempatan itu, ia juga meminta kepada masyarakat atau wali murid bila menemukan adanya permintaan sumbangan dalam bentuk apapun dari pihak sekolah, dapat melaporkan hal tersebut kepada Disdikbud Bandar Lampung.
“Bila ada sekolah yang terbukti masih meminta sumbangan terlebih ditentukan nominalnya, dinas akan menindaknya. Mohon kerjasamanya kepada seluruh lapisan masyarakat, jangan takut untuk melaporkan,” kata dia.
Bantah Tentukan Nominal
Diketahui, SMPN 16 Bandar Lampung sebelumnya menjadi perbincangan para wali murid sekolah setempat terkait adanya permintaan sumbangan sukarela, namun nominalnya diduga ditentukan pihak sekolah.
Namun hal tersebut dibantah langsung oleh Kepala SMPN 16 Bandar Lampung Nuryah Indarwati, S.Pd, Jumat, 15 Agustus 2025. Kata dia, sekolah tidak pernah menentukan besaran nominal dalam sumbangan sukarela.
“Tidak ada intervensi jumlah sumbangan itu. Bahkan, kemarin ada wali murid memberi Rp50 ribu. Namanya sukarela, silakan berapa saja. Kalau memang tidak bisa karena alasan ekonomi, juga tidak masalah,” ujarnya.
Ia mengatakan, pertemuan antara pihak sekolah dan wali murid beberapa waktu lalu tidak hanya membahas soal sumbangan, namun juga memberikan pengarahan agar orang tua ikut mengawasi anak agar tak terlibat perilaku negatif.
“Terkait kegunaan sumbangan sukarela tersebut, itu digunakan untuk menunjang kegiatan siswa di sekolah. Murid kami banyak, tentu memerlukan guru honor,” kata dia.
“Ekstrakurikuler juga banyak sekali, hampir tiap hari ada kegiatan olahraga, seni, dan pramuka untuk keperluan itu. Tapi sekali lagi, tidak ada nominal khusus yang ditetapkan,” tambah Nuryah. (***)