Perguruan Tinggi

FK Akhiri ICMBHS 2025 dengan Penghargaan bagi Peserta Terbaik


SMARTNEWS.ID – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) dan lembaga penelitian bioteknologi Universiti Malaysia Sabah menyelenggarakan The Second International Colloquium in Medical Biotechnology and Health Sciences (ICMBHS) 2025 di Gedung A lantai dua FK Unila, pada Kamis, 15 Mei 2025.

Hari kedua kolium, diawali dengan sesi Pleno, yang menghadirkan dua narasumber luar biasa dengan keahlian mendalam di bidangnya masing-masing. Sesi Pleno tersebut dipandu moderator Apt. Zulpakor Oktoba, S.Si., M.Farm., pengajar Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Paparan materi hari kedua membahas topik “The Growing Use of Herbal Medicines: Issues Relating to Adverse Reactions and Challenges in Monitoring Safety”, oleh Dr. Maizatul Hasyima Omar Head of Phytochemistry Unit, Herbal Medical Research Center, Institute for Medical Research, Malaysia.

Selanjutnya, dr. Inggrid Tania, M.Si., selaku Perwakilan dari Perkumpulan Dokter Pengembangan Obat Tradisional dan jamu Indonesia (PDPOTJI) menyampaikan materi dengan membahas topik “From Farm to Pharma: The Future of Medicine with Precision Herbal Therapy and Biotechnological Innovations in Agromedicine”.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi oral presentation, yang dilaksanakan di breakout room. Para peserta kolium berpindah ke ruangan yang telah ditentukan, sesuai pembagian yang telah diinformasikan sebelumnya oleh panitia.

Untuk menyemarakkan acara, terdapat pula beberapa kategori penghargaan yaitu best poster, best presenter, dan best paper. Penghargaan best poster berhasil diraih Anna Robertus atas penyajian visual karya ilmiah yang menarik dan informatif.

Empat belas peserta terpilih sebagai best presenter dalam kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari. Pada hari pertama, penghargaan diberikan kepada Sazmal Effendi Arshad (Room 1), Melya Riniarti (Room 2), Mega Metalia (Room 3), Dyah Wulan S.R.W. (Room 4), Leni Ervina (Room 5), Syaiful Bahri (Room 6), dan Ghina Nazhifah Az Zahra (Room 7).

Sementara itu, pada hari kedua, predikat best presenter diraih Rafida Razli (Room 1), Nurma Suri (Room 2), Sudi Pramono (Room 3), Kevin Hendri (Room 4), Ervina Damayanti (Room 5), Syazili Mustofa (Room 6), dan Shela Sandra Kirana (Room 7).

Selanjutnya, nominasi best paper pada hari pertama diraih Zarina Amin (Room 1), Priyambodo (Room 2), Winda Trijayanthi U. (Room 3), Anisa Nuraisa Jausal (Room 4), Norbertus Marcell P. (Room 5), Asmalia Md. Lasim (Room 6), dan Ridwan Hardiansyah (Room 7).

Pada hari kedua, peserta yang meraih predikat best paper adalah Haslan Roslie (Room 1), Indah Khoirunnisa (Room 2), Calesta Adinda (Room 3), Fitria Saftarina (Room 4), Dwi Aulia Ramdini (Room 5), Arif Setiawansyah (Room 6), dan Muhammad Ariq Naufal (Room 7).

Kolium ini diharapkan dapat mempererat kolaborasi internasional di bidang bioteknologi medis, mendorong pengembangan pengobatan herbal yang aman dan berbasis riset, serta membuka wawasan baru bagi akademisi dan mahasiswa dalam menghadapi tantangan kesehatan global. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close