ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) terus memperluas jejaring akademik internasional melalui kegiatan riset kolaboratif bertaraf global.
Tahun ini, FKIP menjalin kerja sama riset internasional dengan New Pedagogies for Deep Learning (NPDL) yang berbasis di Australia. Kegiatan berlangsung secara daring via zoom meeting, Selasa, 1 Juli 2025.
Kolaborasi dituangkan dalam sebuah proyek penelitian tentang deep learning (pembelajaran mendalam), bertajuk “Investigating the Indonesian Teachers’ Global Competencies Profiles”, merupakan bagian pendanaan hibah riset internasional FKIP Unila tahun 2025.
Penelitian ini akan diketuai Yanuar Dwi Prastyo, Ph.D., Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unila, dengan anggota peneliti Dr. Chika Rahayu. Sementara itu, mitra peneliti internasional proyek yakni Max Drummy, perwakilan NPD yang juga praktisi pendidikan global dan fasilitator deep learning di berbagai negara.
Penelitian bertujuan untuk menginvestigasi dan memetakan profil kompetensi global para guru di Indonesia berdasarkan kerangka kerja Six Global Competencies dari NPDL, yakni: karakter, kolaborasi, komunikasi, kreativitas, pemikiran kritis, dan kewarganegaraan global.
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan pengembangan kebijakan dan program pelatihan guru di Indonesia yang lebih kontekstual dan berorientasi global.
Dalam keterangannya, Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd., Dekan FKIP Unila, menyampaikan, kolaborasi ini merupakan langkah strategis FKIP untuk memperkuat posisi institusi sebagai pusat unggulan di bidang pendidikan dan penelitian bertaraf internasional.
“Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menginternasionalisasi penelitian di FKIP, serta memperluas kontribusi terhadap pengembangan pendidikan abad ke-21 di Indonesia,” ujarnya.
Yanuar Dwi Prastyo menjelaskan, keterlibatan NPDL Australia, memberikan nilai tambah signifikan dalam aspek pendekatan metodologi dan relevansi global riset ini.
“Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya perspektif riset kami, tetapi juga membuka peluang pertukaran ide, sumber daya, dan praktik terbaik dalam pendidikan global,” ungkapnya.
Penelitian akan dilakukan secara bertahap sepanjang tahun 2025, dengan metode kuantitatif dan kualitatif mencakup survei asesmen mandiri, wawancara, dan analisis dokumen terhadap guru-guru di Indonesia.
Melalui kolaborasi ini, FKIP diharapkan dapat memperkuat kapasitas guru Indonesia dalam menghadapi tantangan pendidikan global, serta membentuk guru-guru yang memiliki wawasan internasional namun tetap kontekstual dengan kebutuhan lokal.
Selain itu, hasil riset ini diharapkan dapat menjadi referensi nasional dalam pengembangan kurikulum, pelatihan guru, dan strategi pembelajaran yang lebih inklusif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan dunia pendidikan abad ke-21. (***)