ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci masa depan daerah.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri ramah-tamah usai Upacara HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025 tingkat Provinsi Lampung, di Sesat Agung Nuwo Balak, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Selasa, 25 November 2025.
Dalam acara diikuti sekitar 1.700 guru dari berbagai jenjang se-Lampung, Gubernur Mirza menyampaikan peningkatan mutu pendidikan harus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan dan perlindungan terhadap guru.
Ia menceritakan pengalaman masa kecilnya yang tumbuh dalam keluarga pendidik dan hidup di lingkungan para guru. Dari kisah itu, ia menegaskan bahwa profesi guru adalah pekerjaan penuh ketulusan dan pengorbanan.
“Saya melihat sendiri bagaimana guru mengajar dengan cinta dan kesabaran, meski gaji tak seberapa. Tapi Allah angkat derajat anak-anaknya,” ujar Gubernur yang didampingi Ketua PGRI Lampung, Dr. Drs. Sulpakar, M.M itu.

Anak Guru
Gubernur mengungkap data menarik dari 48 kepala dinas di Provinsi Lampung, 22 di antaranya merupakan anak dari guru. Di DPRD Lampung, sekitar 20 anggotanya juga berasal dari keluarga pendidik. “Ini bukti keberkahan profesi guru,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, pemerintah tengah melakukan percepatan perbaikan sekolah, pembangunan sekolah rakyat, sekolah Garuda, hingga rencana sekolah terintegrasi. Selain itu, pemerintah pusat sedang menyiapkan skema penyeragaman pembayaran guru dari TK hingga SMA agar tidak ada lagi kesenjangan.
Gubernur juga memastikan telah menyiapkan Peraturan Gubernur untuk memperkuat perlindungan guru di lapangan. Ia mengaku memahami keluhan guru terkait intimidasi atau oknum tertentu yang mengganggu proses belajar di sekolah.
“Awal tahun Pergub perlindungan guru akan selesai. Tidak boleh ada lagi yang mengganggu guru saat mengajar,” tegasnya.
Mirza juga menyoroti tantangan besar pendidikan Lampung, yaitu peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih berada di posisi 26 nasional dan terendah di Sumatra. Menurutnya, pendidikan menjadi faktor terbesar penurunan IPM, terutama karena biaya sekolah yang masih dirasa mahal.
“Komite SMA akan kita nolkan. Tidak boleh ada lagi putus sekolah,” katanya.
Amanah Guru
Dalam kesempatan itu, Gubernur kembali menegaskan amanah besar yang diemban para guru. “Ada 2,2 juta anak sekolah di Lampung. Itu berarti ada 4,4 juta orang tua yang menitipkan masa depan mereka di tangan 170.000 guru,” ujarnya.
“Guru adalah penyambung doa para orang tua, Jika guru mengajar dengan cinta dan ketulusan, insya Allah anak-anak kita akan diangkat derajatnya.” ujar gubernur.
Apresiasi Gubernur Lampung
Sementara itu, Ketua PGRI Lampung Dr. Drs. Sulpakar, M.M, mengapresiasi peran Gubernur Lampung dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sai Bumi Ruwa Jurai. Kebijakan pendidikan daerah sangat menentukan peningkatan akan dan mutu pendidikan.
“Gubenur memiliki kewenangan dalam menyusun rencana pembangunan jangka menengah daerah yang memuat arah kebijakan pendidikan di Lampung. Atas langkah itu, kami yakin pendidikan semakin maju,” ucap dia.
Selain itu, menurut Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung itu, peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan juga sudah mulai dilakukan melalui pelatihan, sertifikasi, workshop, dan sejenisnya.
“Peningkatan kemampuan guru guna merespons tantangan pendidikan. Dengan kompetensi guru yang baik maka guru mampu membuat inovasi seperti pembelajaran kreatif dan strategi penilaian alternatif,” ujar dia. (***)