Pemprov Lampung

Gubernur Rahmat Mirzani Djausal Tinjau Operasi Modifikasi Cuaca Di Bandara Radin Inten II

ISTIMEWA

SMARTNEWS.ID – Gubernur Rahmat Mirzani Djausal, meninjau langsung Posko Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Bandara Radin Inten II, Rabu, 17 Desember 2025. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan tim gabungan dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi akibat dampak siklon tropis di wilayah Provinsi Lampung.

​Dalam peninjauan tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, Rudy Sjawal, menjelaskan bahwa operasi ini telah dimulai sejak 14 Desember 2025. Langkah ini diambil merespons munculnya bibit siklon baru (92S) serta dampak dari Siklon 91S (Siklon Bakung) yang ekor siklonnya sempat mencapai wilayah pesisir Lampung.

​”BNPB merespons status waspada cuaca di Lampung dengan mengirimkan tim OMC bersama BMKG Pusat. Fokus utama kita adalah melakukan penyemaian terhadap awan-awan penghujan yang terbentuk di perairan wilayah Barat Lampung agar tidak masuk dan berkumpul di daratan,” ujar Rudy Sjawal.

​Rudy memaparkan, strategi penyemaian awan (cloud seeding) dilakukan untuk memicu hujan jatuh di laut sebelum mencapai daratan. Hal ini krusial untuk mencegah potensi hujan lebat dan banjir di kabupaten rawan seperti Pesisir Barat, Lampung Barat, dan Tanggamus.

​”Alhamdulillah, pada hari ini (17/12) tim sudah melakukan lima kali penerbangan. Laporan terkini menyebutkan Siklon Bakung sudah mengarah menjauh, namun awan-awan konvektif besar di wilayah Barat masih perlu kitaurai,” tambahnya.

​Terkait keberlanjutan operasi, Rudy mengungkapkan bahwa tahap pertama OMC dijadwalkan berakhir esok hari. Namun, melihat pertumbuhan awan yang masih masif di Laut Barat Lampung, operasi kemungkinan akan diperpanjang dengan strategi baru.

​”Kami berencana membentuk posko bayangan di Bandara Taufik Kiemas, Krui. Hal ini diperlukan karena jangkauan awan target cukup jauh dari Bandara Radin Inten II. Jika tidak disemai, kumpulan awan tersebut berpotensi menimbulkan curah hujan ekstrem,” jelas Rudy.

​Untuk mendukung operasi ini, Pemerintah melalui BNPB telah menyiapkan logistik yang memadai. Stok bahan semai yang tersedia saat ini mencakup 10 hingga 15 ton garam (NaCl) dan 5 ton kapur tohor, dengan kapasitas angkut pesawat mencapai 1 ton per satu kali penerbangan.

​Pemerintah Provinsi Lampung mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem namun tidak perlu panik, mengingat langkah mitigasi bencana melalui teknologi modifikasi cuaca terus dioptimalkan oleh pemerintah daerah bersama pemerintah pusat. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close