Pendidikan

Kemendikbudristek Komitmen Bangun SDM dan Inovasi untuk Hilirisasi Industri

Kemendikbudristek ikut serta dalam Hannover Messe tahun 2023 di Jerman. ISTIMEWA

SMARTNEWS.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, berkomitmen mendukung peta jalan hilirisasi yang disusun pemerintah dengan nilai investasi diproyeksi mencapai Rp545,3 miliar dolar AS.

Proyeksi hingga 2040, ini untuk 21 komoditas. Kebijakan ini merupakan upaya penguatan kapasitas pendidikan nasional baik sumber daya manusia dan inovasi agar adaptif dengan kebutuhan industri, di tingkat nasional dan global.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan upaya menarik investasi global yakni bangun kolaborasi global dalam konteks hilirisasi industri, ekonomi hijau, dan transisi energi bersih.

Membangun hal itu, negara Indonesia melalui Kemendikbudristek ikut serta dalam Hannover Messe Tahun 2023 di Jerman. Ini dilakukan untuk membuka investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir di Indonesia

“Mewujudkan hal tersebut, Kemendikbudristek khususnya pendidikan vokasi, kami siap mendukung dari sisi penyiapan SDM berkualitas serta kapabilitas inovasi yang relevan” ujarnya di Jerman, Rabu, 19 April 2023.

Khusus hilirisasi industri, katanya, langkah strategis Kemendikbudristek saat ini adalah mengeluarkan skema kolaborasi yang responsif terhadap dinamika industri, baik dari sisi ekonomi maupun sosial.

Melalui program matching fund atau dana padanan vokasi, Ditjen Pendidikan Vokasi akan terus mendorong kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dan industri, salah satunya dalam hal hilirisasi produk riset terapan.

“Semangat dari skema kolaborasi tersebut dapat memberikan kebermanfaatan nilai tambah bagi industri untuk berdaya saing. Bentuk matching fund vokasi mestinya berorientasi produksi, joint venture, dan lain sebagainya yang menjadi solusi dari permasalahan industri,” ujarnya.

Kiki Yuliati mengatakan, perguruan tinggi vokasi memiliki berbagai kepakaran yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah suatu komoditas dan meningkatkan daya saing bangsa.

Saat ini program matching fund yang berjalan sejak 2021 sudah menghasilkan banyak produk-produk inovasi yang siap dihilirisasikan bersama mitra industri. Begitu pula program riset keilmuan terapan juga sudah memberikan manfaat dan solusi pada permasalahan industri maupun UMKM.

“Hannover Messe inikan showcase transformasi pendidikan vokasi melalui Merdeka Belajar. Seperti bioplastik dari nata de coco hasil inovasi Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta yang sangat siap untuk di hilirisasi dalam mendukung industri kemasan makanan serta memberikan nilai tambah bagi komoditas kelapa,” katanya.

Ia mengatakan, ajang Hannover Messe dimaknai sebagai momentum penting bagi satuan pendidikan vokasi untuk mampu menyajakan diri dengan industri besar di dunia. Melalui pameran ini, Kemendikbudristek memberikan kesempatan kepada satuan pendidikan vokasi untuk menunjukkan produk inovasi hasil kolaborasi dengan industri.

Hannover Messe sendiri merupakan salah satu trade show teknologi industri tahunan terbesar di dunia, yang diselenggarakan sejak tahun 1947. Pada tahun 2023, Indonesia menjadi official partner country di Hannover Messe dengan mengusung tema Making Indonesia 4.0.

“Inilah masanya pendidikan dan industri melakukan transformasi, baik melalui riset maupun kolaborasi. Tidak perlu takut teknologi akan menghapus peran manusia atau peluang kerja. Semakin banyak teknologi, semakin banyak peluang kerja. Teknologi tidak bisa mengurus dirinya sendiri,” tutur Kiki. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close