Kegiatan bimbingan teknis agen perubahan pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah, di SMAN 6 Metro. DOK SMAN 6 Metro
SMARTNEWS.ID – SMAN 6 Metro menjadi salah satu dari tiga sekolah penggerak di Kota Metro yang ditunjuk melakukan kegiatan penyampaian Program Roots Indonesia kepada agen perubahan tahun 2021.
Program ini merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan UNICEF Indonesia melaksanakan program pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah “Roots Indonesia” dengan melibatkan siswa sebagai Agen perubahan dan guru sebagai fasilitator.
Kepala SMAN 6 Metro Sunarti, mengatakan Program Roots bertujuan mencipatakan agen perubahan. Agen perubahan itu merupakan siswa-siswi yang memiliki pengaruh bagi teman sebaya untuk memberikan contoh agar berperilaku baik dan menebarkan kebaikan terutama mencegah dan menghilangkan tiga dosa besar pada pendidikan di Indonesia, yakni perundungan (bullying), intoleransi, kekerasan seksual dengan berfokus pada upaya membangun iklim yang aman di sekolah.
Terlebih katanya SMAN 6 Metro telah mencanangkan sekolah ramah anak. Salah satu indikatornya adalah sekolah harus aman, tidak ada kekerasan, diskriminasi, perundungan, dan kesalahan lainnya yang merugikan peserta didik. Program ini dijalankan dengan mengaktivasi peran siswa sebagai agen perubahan.
Program Roots ini melibatkan 30 siswa yang menjadi agen perubahan. Pemilihan 30 siswa dilakukan melalui sistem U-Repot Indonesia. Yakni wadah komunikasi anak muda dari UNICEF untuk menyuarakan pendapat.
“Jadi 30 agen perubahan ini perwakilan sekolah untuk melaksanakan program anti perundungan sehingga ke depan tidak ada lagi perundungan di sekolah,” ujar Sunarti, Kamis (30/9/2021).
Para agen perubahan, lanjutnya, akan diberikan materi terkait pencegahan perundungan selama 10 kali pertemuan dimulai pada 29 September hingga November 2021 mendatang dengan pertemuan sekali dalam sepekan.
Hasilnya, agen perubahan akan membuat karya promosi anti-perundungan berupa puisi, video, poster, lagu, dan karya lainnya yang akan dipamerkan dalam kegiatan Roots Day di awal Desember 2021, sekaligus mengampanyekan anti-perundungan berbasis sekolah.
Diketahui, Program Roots ini sebelumnya telah disosialisasikan pada 23 September 2021 yang dihadiri Kacabdin Wilayah V Disdikbud Lampung Indarti, S.Sos, perwakilan BKKBN Wahyuningsih, S.K.M., M.Kes.
Kemudian, Babinsakamtibmas Rejomulyo, Puskesmas Margodadi, Ketua Komite, serta 30 siswa agen perubahan. Program Roots ini dapat meminimalisir terjadinya perundungan dan semakin banyak yang menjadi agen perubahan anti perundungan. (**)