Pendidikan

Kurikulum Merdeka Mengajarkan Siswa Mandiri dan Bertanggung Jawab

Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka

Pelatihan Platform Rapor Pendidikan dan Implementasi Kurikulum Merdeka, di Begadang Resto Telukbetung, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Kamis (23/6/2022). ISTIMEWA

SMARTNEWS.ID – Kurikulum Merdeka yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk diimplentasikan satuan pendidik kepada peserta didik yaitu untuk mengajarkan peserta didik lebih mandiri dan bertanggung jawab.

Hal ini disampaikan narasumber pada pelatihan Platform Rapor Pendidikan dan Implementasi Kurikulum Merdeka, Agus Suroyo, M.Pd.I, di Begadang Resto Telukbetung, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Kamis (23/6/2022).

Diketahui pelatihan yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Hj. Eka Afriana, S.Pd, ini diikuti perwakilan guru serta kepala SMP negeri dan swasta se-Kota Bandar Lampung.

Menurut Agus, ada tiga orientasi dalam mendukung suksesnya kurikulum tersebut. Pertama, orientasi holistik, yakni merancang untuk mengembangkan peserta didik secara holistik, mencakup kecakapan akademis dan nonakademis, kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.

Kedua, berbasis kompetensi yaitu merancang kurikulum berdasarkan kompetensi yang ingin dikembangkan terhadap peserta didik. “Artinya bukan berdasarkan konten atau materi tertentu,” ujar Kepala SMP Muhammadiyah Al Mujahidin, Gunung Kidul, Yogyakarta ini.

Terakhir, berorientasi pada kontekstual dan personalisasi, yakni kurikulum ini dirancang sesuai konteks berdasar kebutuhan peserta didik, seperti budaya, misi sekolah, dan lingkungan lokal.

“Ketiga hal itu yang menjadi benang merah pada pengembangan kurikulum ini,” ujar Agus Suroyo yang juga pengajar di Politeknik Kesehatan Permata Indonesia itu.

Selain hal tersebut, Kurikulum Merdeka dalam rangka pemulihan pembelajaran pasca-pandemi Covid-19, ini memiliki karakteristik utama, diantaranya pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan softskill dan karakter.

“Pengembangan ini terdiri dari iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebhinekaan global; kemandirian; nalar kritis; dan kreativitas,” kata mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta ini.

Selanjutnya, fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Serta, fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan kemampuan peserta didik.

Sementara Kepala Disdikbud Bandar Lampung Eka Afriana, mengatakan Kurikulum Merdeka akan diterapkan satuan pendidikan pada tahun pelajaran 2022/2023, ini merupakan kurikulum terbaik diberikan pemerintah melalui satuan pendidikan kepada peserta didik.

Melalui pelatihan ini, ia berharap satuan pendidikan lebih memahami dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut. “Intinya dalam penerapan kurikulum ini, pembelajaran harus disikapi dengan penuh kreativitas,” ujarnya.

“Sebab, program Merdeka Belajar ini akan berhasil jika para guru dan kepala sekolah mampu memberikan yang terbaik kepada peserta didiknya,” tambah dia.

Hadir pada pelatihan tersebut, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Kepala Seksi Pembinaan Seni dan Budaya Disdikbud, Hj. Mega Puri, S.Pd., M.M dan Astuti Diana, S.E., M.M; Penasihat dan Ketua MKKS SMP Kota Bandar Lampung, H. Muhammad Yusri, S.Pd., M.M dan Dr. H.M. Badrun, M.Ag.

Selain Agus Suroyo, M.Pd.I, yang menjadi narasumber pada pelatihan tersebut adalah Kepala SMPN 2 Bandar Lampung, Dr. H.M. Badrun, M.Ag; Kepala SMPN 14 Bandar Lampung, Abdul Khanif, M.Pd; dan Kepala SMPN 32 Bandar Lampung, Dr. Wahono, M.Pd. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close