Nasional & Internasional

Mendagri Terbitkan Pedoman Tatanan New Normal Aman Covid-19

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. (Foto: Dok)

SMARTNEWS.ID — Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terbitkan keputusan tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman dari Covid-19 bagi Aparatus Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemendagri dan pemerintah daerah.

Keputusan Mendagri Nomor 440-830 Tahun 2020, itu diharapkan mampu menekan penularan Covid-19, di tengah kebijakan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) disejumlah wilayah.

“Dengan adanya Kepmen ini sebagai upaya mengembalikan aktivitas pemerintahan dan masyarakat selayaknya seperti kondisi sebelum pandemi Covid-19 ujar Mendagri, dikutip dari lembaran Kepmen tersebut, Sabtu (30/5/2020).

Namun menurutnya, relaksasi penerapan PSBB bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Inilah yang disebut dengan masyarakat produktif dan aman dari Covid-19,” katanya.

Diketahui, Kepmen yang diterbitkan Mendagri memuat protokol kenormalan baru atau new normal untuk pusat keramaian, yakni pasar, mal, dan pertokoan.

Berikut protokolnya:

1. Semua fasilitas komersial swasta, industri, dan bentuk-bentuk bisnis lainnya yang beroperasi di dalam yurisdiksi teritorial dari pemerintah daerah wajib untuk menyerahkan “Rencana Pengelolaan Normal Baru” kepada unit pemerintah daerah yang akan merinci pengaturan dan tata kelola pusat keramaian sesuai dengan perlindungan/protokol yang diperlukan sebelum dimulainya kembali beroperasi.

2. Pengelola dan satuan pengamanan wajib menerapkan aturan jarak fisik (physical distancing) dan jarak sosial (social distancing) pada setiap gerai, toko, antrean, dan semua fasilitas lainnya minimal satu meter tetapi lebih disarankan sejauh dua meter antara individu di semua ruang publik.i

3. Tetap menerapkan pemeriksaan suhu tubuh wajib di semua area tertutup dan semi-tertutup dan jika mungkin, termasuk area terbuka di lokasi di mana dua orang atau lebih akan akan berkumpul.

4. Untuk toko dan pusat komersial seperti pusat perbelanjaan, butik, supermarket, dan bank, perlu menetapkan jumlah maksimum orang yang bisa memasuki tempat itu.

5. Pusat perbelanjaan harus menyosialisasikan transaksi online dan menerapkan metode pembayaran tanpa uang tunai (cashless).

6. Pengelola harus membatasi jumlah orang yang masuk lift dan pengelola harus mulai memperbanyak mesin penjual makanan/minuman otomatis daripada mengoperasikan kafetaria secara penuh untuk mengurangi kontak langsung.

7. Salon, salon kecantikan, dan spa akan diizinkan untuk beroperasi lagi, tetapi personel harus menggunakan masker dan sarung tangan. Para pegawai juga harus sering mencuci tangan dan membersihkan alat-alat mereka dengan cairan disinfektan.

8. Menempatkan materi informasi sebagai pengingat bagi pegawai dan pengunjung untuk mempraktikkan jarak fisik aman, cuci tangan dan sanitasi rutin, informasi medis dan kesehatan, pembaruan pada kasus-kasus lokal dan kebijakan pemerintah serta petunjuk arahan ke lokasi tempat cuci tangan dan sanitasi, stasiun pengujian atau fasilitas, fasilitas karantina, dan informasi-informasi penting lainnya.

9. Pemerintah daerah harus menyusun dan mengembangkan basis data semua tempat komersil/ pertokoan/ mal yang beroperasi di wilayah yurisdiksi mereka yang harus mencakup informasi seperti jumlah karyawan, jam kerja, kondisi ruang kerja/ area lantai kantor, dan seterusnya.

10. Untuk restoran, cafe, warung makan, dan sebagainya diiizinkan:

a. Melanjutkan operasi dengan tetap memrioritaskan dengan layanan take-out/pengiriman dan secara bertahap memperkenalkan kembali makan di tempat secara terbatas.

b. Kurangi makanan dan hentikan sementara prasmanan dan layanan salad bar.

c. Harus membuat lebih banyak ruang di area makan dan pertahankan jarak dua meter antarmeja saat layanan makan di tempat dilanjutkan.

d. Pengelola dan karyawan restoran, cafe, warung harus dilengkapi dengan face mask dan selalu menggunakan sarung tangan saat mengolah dan menyajikan makanan.

e. Menyediakan buklet menu sekali pakai (tidak dibagi dan dipakai lagi.

f. Menyediakan tisu berbasis alkohol untuk pelanggan dan/ atau dispenser sabun tanpa sentuhan langsung di area mencuci.

g. Memromosikan layanan tanpa kontak langsung antara penjual dan pembeli untuk pelanggan makan malam.

h. Menyediakan alat makan sekali pakai dan cuci alat makan non-sekali pakai dengan solusi sabun yang efektif dengan air hangat.

i. Menandai jarak aman dengan garis antrean.

j. Melakukan kegiatan disinfektan secara berkala di tempat umum.

11. Untuk pertokoan, bank, dan lain-lain:

a. Menetapkan jumlah maksimum orang di dalam toko/ pusat perbelanjaan pada waktu tertentu.

b. Membatasi titik masuk/ keluar orang/ barang dengan pengawasan khusus.

c. Memromosikan transaksi online dan layanan belanja.

d. Menerapkan layanan penjualan dan pelanggan tanpa uang tunai dan/ atau tanpa kontak.

e. Sering melakukan pembersihkan/mendisinfeksi barang-barang untuk dijual dan barang-barang memiliki riwayat kontak tinggi lainnya benda di toko.

12. Untuk salon, barbershop, spa, dan sebagainya harus:

a. Sering mencuci tangan dan membersihkan alat salon yang digunakan.

b. Wajib menggunakan masker, face mask, dan sarung tangan.

c. Terapkan praktik pembersihan clan disinfeksi optimal di fasilitas secara rutin.

d. Menerapkan protokol dan kebijakan pada karyawan dan klien yang sakit dengan gejala seperti flu dan memiliki gejala lainny. (**)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close