Nasional & Internasional

Merdeka Belajar Perkuat Ristek dan Inovasi Nasional

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim. DOK

SMARTNEWS.ID — Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan saat ini program-program Merdeka Belajar telah membuka pintu-pintu kolaborasi lintas sektor dan lintas lembaga.

Program Merdeka Belajar seperti SMK Pusat Keunggulan, Kampus Merdeka, Kampus Merdeka Vokasi menjadi bagian dari upaya peningkatan mutu produk inovasi buatan pelajar dan mahasiswa, serta hilirisasinya.

“Layaknya Merdeka Belajar yang menjadi gerakan bersama memperbaiki sistem pendidikan Indonesia, maka Bangga Buatan Indonesia tidak hanya menjadi jargon, tetapi menjadi aksi nyata yang melibatkan semua lapisan masyarakat,” ujar Nadiem seperti dilansir dari laman Kemdikbud, Rabu (11/8/2021).

Dalam konsep Merdeka Belajar, kata Nadiem, peserta didik adalah prioritas utama. Pendidik harus memberikan kemerdekaan kepada peserta didik untuk mencoba hal-hal baru dan menciptakan inovasi.

Namun, inovasi saja sekarang tidak cukup karena globalisasi dan perkembangan zaman menuntut kita untuk menghilangkan batas-batas yang memisahkan antara bidang ilmu, sektor, dan lembaga.

“Kemendikbudristek mendukung agar sebanyak mungkin praktisi, dosen, mahasiswa keluar dari lingkungannya untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman baru dalam riset yang mendukung pengembangan karier masing-masing. Ini adalah filosofi dasar yang harus dilakukan secara agresif,” ujar Nadiem.

Merujuk arahan Presiden Joko Widodo, terdapat lima area yang menjadi fokus pengembangan riset Indonesia ke depan. Pertama, green economy atau green zone. Perubahan iklim dan struktur energi di dunia membawa dampak bagi seluruh bangsa termasuk Indonesia.

Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia secara nyata adalah bukti dari perubahan iklim yang sedang terjadi. “Maka kita mengembangkan energi terbarukan (renewable energy) bergerak ke arah efisiensi energi,” tutur Menteri Nadiem.

Kedua, blue economy yang merujuk pada pengembangan ekonomi yang didukung pemanfaatan potensi kemaritiman nasional yang luar biasa.

“Aset terbesar kita adalah ekonomi maritim. Oleh karena itu, kita juga harus merawat kekayaan bahari kita sambil memitigasi dampak perubahan iklim itu sendiri agar kebermanfaatannya dapat terus kita rasakan khususnya bagi masyarakat di daerah pesisir,” lanjut Nadiem.

Ketiga transformasi digital. Perkembangan digital akan mengubah cara hidup manusia termasuk di dalamnya mekanisme pemerintah, industri, dan manajerial. “Kita harus terus melakukan akselerasi dalam teknologi digital termasuk artificial Intelligence agar tidak tertinggal,” kata Menteri Nadiem.

Keempat, area lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah bidang pariwisata. Indonesia memiliki kekayaan alam yang dapat menjadi aset pariwisata namun capaiannya belum bisa melampaui negara lain yang kekayaan alamnya berada di bawah Indonesia. “Oleh karena itu, kita harus menjadi pemain dunia dalam pariwisata,” pesan Nadiem.

Kelima, area kesehatan. Akibat pandemi Covid-19, teknologi di bidang kesehatan berkembang pesat. “Ke depan, bagaimana kita mengakselerasi kemandirian di sektor kesehatan kita dengan menghasilkan alat-alat kesehatan dan metode terapi terkini yang sejalan dengan perkembangan teknologi,” terang Nadiem.

Lima aspek itu, kata dia menjadi lima fokus riset kita untuk mengatasi semua permasalahan yang paling kritis sebagai bangsa untuk memanfaatkan kekayaan terbesar dalam memajukan perekonomian.

Oleh karena itu menurutnya, perlu ada paradigma baru untuk menghilangkan pembatasan antara dunia akademi dengan dunia industri agar riset semakin berkembang.

Untuk memecahkan sekat pembatas tersebut, maka semua pihak perlu memandang ekosistem riset sebagai satu kesatuan. Di mana sejak awal, akademisi dan industri menjadi satu kesatuan dalam project based sehingga ada kolaborasi dan ruang-ruang inovasi yang tercipta bersama.

“Dari sisi regulasi kita merdekakan sekat-sekat tersebut sehingga dosen dapat berkarier di tengah menjalankan risetnya, mahasiswa dapat terlibat dalam riset dan tidak perlu mengorbankan SKS, karena dapat kredit penuh. Kita dukung passion dan minatnya,” kata dia. (**)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close