Humaniora
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Cegah Gangguan Fungsi Organ Seksual
BANDAR LAMPUNG — Sekolah merupakan target strategis dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi, karena di dalamnya terdapat anak usia remaja dan perlu mengetahui informasi terkait kesehatan reproduksi khususnya menyangkut fungsi organ seksual.
Hal itu dikatakan Sekretaris Disdikbud Bandar Lampung Eka Afriana, S.Pd, M.Si, pada kegiatan perkembangan explore for action, desiminasi hasil penelitian dari implementasi pendidikan kesehatan reproduksi komprehensif, di SMPN 2 Bandar Lampung, Rabu (20/2/2019).
Pentingnya siswa mengetahui tentang kesehatan reproduksi menurutnya mampu mencegah, menjaga, dan mengembalikan fungsi organ seksual dari gangguan, agar terbebas dari penyakit atau kecacatan yang berhubungan dengan sistem reproduksi.
“Pendidikan kesehatan khususnya terkait reproduksi, penting diketahui sejak dini, terlebih bagi anak usia remaja di sekolah. Manusia memiliki reproduksi sehat, dapat mencegah segala jenis penyakit menyangkut reproduksi,” ujar dia.
Sementara itu Kepala SMPN 2 Bandar Lampung Dr. M Badrun, M.Ag menerangkan, pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa di sekolah sudah menjadi bagian pendidikan, namun tidak diberikan bersamaan dengan mata pelajaran sekolah.
“Mengenai materi pendidikan kesehatan reproduksi, sekolah sudah ada modulnya, namun, tidak masuk pelajaran. Pendidikan kesehatan reproduksi include diberikan guru bimbingan konseling,” ujar dia yang juga Ketua MKKS SMP Bandar Lampung itu.
Turut hadir pada kegiatan tersebut perwakilan dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Mega Puri, S.Pd., M.M, dan sejumlah kepala SMP Bandar Lampung. (yus)