ILUSTRASI. NET
SMARTNEWS.ID – Peresmian proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Kota Bandar Lampung, terpaksa ditunda.
Penundaan itu disebabkan adanya unjuk rasa yang dilakukan elemen masyarakat terkait Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law. Hal ini dikatakan Manager Operasional PT Adhya Tirta Lampung (ATL) Setiono.
“Iya, rencananya Oktober peresmian itu oleh Menko, tapi karena ada demo-demo Omnibus Law, akhirnya sampai saat ini belum, tahu kapan?,” ujar Setiono, Sabtu (14/11/2020).
Kendati belum tahu, namun pihaknya melalui PDAM Wayrilau siap mengoperasikan penyaluran air bersih bagi pelanggan baru. “Pengerjaan proyek yang dikerjakan ATL telah selesai. Selanjutnya proyek SPAM ini tengah dilanjutkan dengan pemasangan pipa melalui pendanaan APBD dan APBN,” katanya.
Diketahui, pembangunan proyek strategis nasional berdasar Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2016 melalui skema kerja sama KPBU SPAM Bandar Lampung yang dikerjakan PT Adhya Tirta Lampung (ATL) ditargetkan selesai pada Maret 2020.
Proyek SPAM itu melibatkan tiga komponen pengerjaan dan pembiayaan yakni melalui investasi badan usaha (PT ATL sebesar Rp750 miliar), pipa proyek kerja SPAM yang dibiayai oleh APBN Cipta Karya, APBD Kota Bandar Lampung dan PDAM Wayrilau.
Adapun lingkup kerja sama dan pembiayaan yang dikerjakan PT ATL yakni berupa pembangunan intake air baku di Way Sekampoeng dan IPA dengan kapasitas 750 liter/detik, dilakukan dalam dua tahun konstruksi di atas tanah milik PDAM seluas 3.05 ha yang terletak di Desa Rulung Helok, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Kemudian pemasangan pipa transmisi Ø 1.000 mm sepanjang 21 km dari IPA sampau ke reservoir Rajabasa yang ditanam pada bahu jalan nasional. Pembangunan reservoir Rajabasa dengan kapasitas 10.000 m3 di atas tanah milik PDAM.
Lalu, pemasangan pipa distribusi jaringan utama (JDU) untuk sistem pemompaan sepanjang 8.600m (Ø 500-300mm) dan pipa jaringan distribusi pembagi (JDB) sepanjang 31.700m (Ø 250-150mm).
Untuk pipa proyek kerja SPAM yang dibiayai oleh dana APBN Cipta Karya, yakni berupa pemasangan pipa JDU sistem gravitasi sepanjang 35.900m (0 1.000-300mm) dan pemasangan pipa JDB sistem gravitasi sepanjang 62.360m (Ø 200-150mm).
Pengerjaan melalui dana APBD Bandar Lampung yakni pembiayaan detail engineering design (DED) untuk seluruh sistem distribusi, pemasangan pipa jaringan distribusi pembagi sepanjang 22.515m (Ø 150mm) dan pemasangan pipa jaringan distribusi pelayanan sepanjang 527.320m (Ø 100-50mm).
Lalu, pengerjaan melalui dana PDAM Wayrilau yakni pemasangan pipa retikulasi dan penyambungan baru sebanyak 60,000 sambungan rumah untuk delapan kecamatan di wilayah Bandar Lampung.
Dengan adanya proyek SPAM Bandar Lampung dapat membangun infrastruktur SPAM untuk mendukung pembangunan perkotaaan di delapan kecamatan di Bandar Lampung, meliputi Kecamatan Rajabasa, Kedaton, Wayhalim, Tanjungsenang, Sukabumi, Sukarame, Kedamaian, serta Labuhanratu.
Meningkatkan pelayanan air minum dengan jumlah koneksi 60.000 SR atau lebih dengan 300.000 penduduk Bandar Lampung, atau meningkatkan pelayanan pemerintah 20% (2015) menjadi 46% dari total penduduk pada tahun 2025. Meskipun target ini masih di bawah target Sasaran Pembangunan Berkelanjutan 100% (Program RPJMN 215-2019: 100% -0% – 100%) di tahun 2020.
Tujuan lainnya yakni mengoptimalkan sanitasi lingkungan dan standar kehidupan masyarakat yang lebih baik dan aman, memastikan pasokan air minum yang stabil dan berkualitas tinggi yang diperoleh dari Sungai Way Sekampung serta meningkatkan kinerja PDAM Wayrilau dalam jangka panjang.
Proyek yang dikerjakan oleh PT ATL rencananya selesai pada Maret 2020 dan memiliki masa perawatan hingga 25 tahun. Bila terjadi kerusakan selama 25 tahun itu masih tanggung jawab PT ATL. Untuk kekuatan pipa proyeksikan bertahan hingga 50 tahun. (**)