
ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID – Sekitar tiga ribu pelajar kelas 12 SMA se-Kabupaten Tanggamus, mengikuti seminar motivasi pendidikan, di SMAN 2 Kota Agung, Selasa, 28 Oktober 2025.
Seminar hasil kerja sama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dan lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation, antusias diikuti peserta.
Kegiatan itu dibuka Kepala Disdikbud Lampung Thomas Amirico, S.STP., M.H, diwakili Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II, Rodi Hayani Samsun, S.H., M.I.P.
“Seminar motivasi ini adalah untuk memberikan motivasi dan semangat belajar bagi pelajar SMA se-Kabupaten Tanggamus,” ujar Rodi di hadapan peserta seminar.
Katanya, banyak ilmu diperoleh dari seminar ini, terlebih menghadapi Tes Kemampuan Akademik (TKA) dan seleksi ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
“Insyaallah adik-adik yang mengikuti seminar motivasi ini akan semakin percaya diri hadapi ujian. Ini yang kita harapkan,” katanya seraya menyemangati peserta.
Apresiasi
Sementara itu, Ketua MKKS SMA Tanggamus, Desi Mulyawan, M.Pd, mengapresiasi keikutsertaan sekitar tiga ribu pelajar kelas 12 SMA pada seminar motivasi tersebut.
Seminar ini, ujar Kepala SMAN 1 Sumberejo Tanggamu itu, diikuti 300 peserta secara luar jaringan (luring) dan 2.803 peserta secara dalam jaringan (daring).
“Meski dilakukan secara luring dan daring, namun semangat siswa mengikuti seminar motivasi ini sama. Ini momentum bagi mereka untuk maju,” ujar dia.
Sejumlah strategi hadapi TKA dan UTBK PTN dipaparkan oleh narasumber dari Ganesha Operation. “Ini bekali siswa teknik dan strategi belajar efektif,” kata dia.
Guru Ikut IHT
Selain memotivasi siswa, lanjut dia, sebanyak 55 guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika di Tanggamus, juga mengikuti in house training (IHT).
IHT digelar di SMAN 1 Kota Agung pada Selasa, 28 Oktober 2025, katanya, guna meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran pada sejumlah mata pelajaran tersebut.
“Terlebih TKA ini akan mengujikan tiga mata pelajaran itu. Tentunya para guru juga harus menguasai mata pelajaran tersebut,” jelas dia. (***)