Kepala Disdikbud Bandar Lampung, Hj. Eka Afriana, S.Pd (berdiri), membuka program peningkatan kompetensi literasi dan numerasi, di SMPN 22 Bandar Lampung, Jumat, 18 Oktober 2024. DOK SEKOLAH
SMARTNEWS.ID – SMPN 22 Bandar Lampung komitmen tingkatkan kualitas pendidikan di Kota Tapis Berseri. Salah satu upaya sekolah, yakni menggelar program peningkatan kompetensi literasi dan numerasi.
Pelaksanaan program tersebut pada 18 – 20 Oktober 2024 dengan diikuti para guru di sekolah setempat, itu untuk memperkuat kemampuan guru dalam hal mengembangkan pembelajaran berbasis literasi dan numerasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandar Lampung, Hj. Eka Afriana, S.Pd, saat membuka kegiatan, Jumat, 18 Oktober 2024, mengapresiasi langkah sekolah dalam melaksanakan program tersebut.
Literasi dan numerasi yang merupakan kompetensi dasar berkaitan kemampuan menggunakan angka dan simbol untuk memecahkan masalah, katanya, sangat penting dikuasai guru dalam mendidik siswa.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap para guru mampu menyerap informasi sedalam-dalamnya apa yang disampaikan narasumber. Terlebih saya melihat orang yang dihadirkan pada kegiatan ini memang ahli di bidangnya,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala SMPN 22 Bandar Lampung, Sriyati Djamsari, S.Pd., M.M, mengatakan pengembangan pembelajaran berbasis literasi dan numerasi, sejalan kebijakan pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Untuk itu, melalui kegiatan tersebut, ia yang juga mantan Kepala SMPN 34 Bandar Lampung, ingin memastikan setiap guru mampu mengintegrasikan literasi dan numerasi dalam kegiatan belajar mengajar.
“Dengan meningkatkan kompetensi guru, kami berharap para siswa dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran dan memiliki kemampuan literasi serta numerasi yang lebih baik,” ujar kepala sekolah.
Kemudian, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan yang juga salah satu peserta Heriyadi, S.Pd, mengatakan peningkatan kompetensi guru akan berlangsung tiga sesi. Materi hari pertama pembelajaran berdiferensiasi, dan pengenalan aplikasi Aru (Asisten Guru).
Selanjutnya, pada hari kedua penguatan institusi sosial, penggerak literasi dan numerasi dalam asemen kompetensi minimum (AKM), serta mendesain pengembangan soal AKM. “Sedangkan pada hari ketiga tugas mandiri,” tutur Heri.
Pada pelatihan menggandeng sejumlah narasumber dari Guru Penggerak, yakni Herimirhan, S.Ag., M.Pd; Yulia Marie B, S.Pd; Sherly Ponda, S.Pd; Helma, M.Pd; dan narasumber dari Universitas Lampung yang memberikan materi penerapan strategi pembelajaran literasi dan numerasi. (***)