Humaniora
SMPN 33 Siapkan ‘Guru Tangguh’ Hadapi Pembelajaran Tatap Muka

Kepala SMPN 33 Hi. Muhammad Yusri (kiri), mengabadikan momen bersama sejumlah gurunya. Dalam menghadapi PTM, sekolah tersebut telah menyiapkan Guru Tangguh. ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID — Pemerintah telah mengumumkan bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dapat digelar pada tahun ajaran 2021/2022, namun dilakukan secara terbatas.
PTM itu diputuskan melalui surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan), baru-baru ini.
Di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, PTM sudah siap digelar. Bahkan, sejumlah sekolah telah menyiapkan sejumlah ‘Guru Tangguh’ guna menghadapi PTM di tengah pandemi Covid-19.
Salah satunya di SMPN 33 Bandar Lampung. Sejumlah guru di sana, sudah siap menularkan ilmu pengetahuan melalui PTM dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
“Insyaallah sekolah kami siap melakukan PTM, terlebih guru-guru juga telah dibekali sebagai Guru Tangguh untuk PTM di masa pandemi,” ujar Kepala SMPN 33 Hi. Muhammad Yusri, Senin (5/4/2021).
Sementara salah satu guru SMPN 33, Endang Sri Palupi mengatakan, di masa pandemi Covid-19 guru mempunyai tantangan tersendiri, khususnya dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Menjalani itu, menurut dia, para guru dituntut menjadi penggerak dan pembina dalam melaksanakan proses pembelajaran, agar tujuan dan target pembelajaran tercapai.
“Peran guru di masa pandemi saat ini dituntut melaksanakan banyak peran tambahan. Dan ini dibutuhkan kemampuan yang luar biasa. Namun guru kita mampu melakukannya,” ujar dia.
Menurut dia, guru di masa pandemi ini juga memiliki tanggung jawab dalam melakukan komunikasi dan kerja sama yang baik dengan orangtua siswa, guna membangun kepercayaan mendukung proses pendidikan.
Tidak hanya itu, lanjut dia, guru juga dituntut mempunyai kemampuan berinovasi dan memanfaatkan digital tools pada penyelenggaraan kelas online.
“Selain itu, guru juga harus memiliki kemampuan mempersiapkan administrasi mengajar yang sesuaikan dengan kurikulum darurat, RPP disederhanakan, dan lain-lain,” katanya. (RLS)