Bandar Lampung

Tahun Baru Islam, Pengrajin Batu Nisan di Kota Bandar Lampung Banjir Orderan

Salah seorang pengrajin batu nisan di Jalan Tupai, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, saat mengerjakan pesanan batu nisan di tempatnya, Sabtu (30/7/2022). ISTIMEWA

SMARTNEWS.ID – Tahun baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah yang jatuh pada 30 Juli 2022, membawa berkah bagi pengrajin batu nisan di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Bila hari-hari biasa pengrajin batu nisan hanya memperoleh pesanan dua hingga tiga unit, namun menjelang tahun baru Islam ini, pengrajin menerima pesanan antara 10 – 15 unit.

“Alhamdulillah, jelang hari tahun baru Islam 1444 Hijriah ini, setiap hari bisa menerima orderan lebih dari 10 batu nisan,” ujar pengrajin batu nisan di Kecamatan Kedaton, Cakra, Sabtu (30/7/2022).

Menurut dia, pemesan batu nisan di tempatnya tidak hanya warga yang berasal dari Kota Bandar Lampung, melainkan juga dari sejumlah daerah di luar Kota Bandar Lampung.

“Bahkan ada pula dari warga Jakarta, yang kebetulan makam keluarganya berada di Kota Bandar Lampung memesan di tempat kami,” ujar Cakra yang sudah 3 tahun menekuni usaha ini.

Berbagai jenis batu disediakan sebagai bahan utama pembuatan batu nisan, seperti batu marmer, keramik, granit kualitas sedang hingga kualitas atas. “Pemilihan batu bergatung dari selera pemesan,” ujarnya.

Mengenai harga batu nisan, lanjutnya, dijual antara Rp200 ribu hingga sekitar Rp3 juta rupiah per unit. “Untuk harga tergantung dari jenis bahan dan ukuran. Insyaallah harga yang kami berikan, relatif terjangkau,” tuturnya.

Dia mengatakan, menggeluti usaha batu nisan ini merupakan warisan turun menurun dari keluarganya. Bahkan, sang istri turut membantu dalam proses pembuatan batu nisan.

“Kalau saya membuat nisan dari awal hingga pembuatan nama, sedangkan sang istri bertugas mengecat nama menggunakan tinta berwarna emas. Usaha ini warisan dari kakek,” kata dia.

Meski hanya pengrajin batu nisan, ia berharap mendapatkan perhatian dari pemerintah kota. Sebab, usaha yang digelutinya ini merupakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Kebutuhan hidup kami sehari-hari hanya dari usaha batu nisan ini. Semoga pemerintah juga bisa membantu kami dalam peminjaman modal usaha dengan tanpa bunga,” harap dia. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close