Bandar Lampung
28 Siswa Paket C Ikut Ujian Pendidikan Kesetaraan di Rutan & Lapas Wayhui
Plt Kepala Bidang PAUD Formal – Nonformal dan Pendidikan Masyarakat, Disdikbud Bandar Lampung, Baqat Nasir (kiri) bersama jajaran, saat monitoring UPK Paket C, di Lapas Wayhui Bandar Lampung, Kamis (1/4/2021). ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID — Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) Paket C Tahun Pelajaran 2020/2021 di Kota Bandar Lampung yang dilakukan 29 Maret hingga 3 April, itu diikuti sebanyak 1.155 peserta.
Dari jumlah tersebut, ternyata 28 peserta merupakan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan dan Lapas Narkotika Klas IIA, serta Rumah Tahanan Klas I Wayhui Bandar Lampung.
Sejumlah warga binaan pemasyarakatan tersebut adalah peserta didik dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sukadadi dan PKBM Putri Anyelir Bandar Lampung.
Plt Kepala Bidang PAUD Formal – Nonformal dan Pendidikan Masyarakat, Disdikbud Bandar Lampung, Baqat Nasir, mengatakan UPK Paket C juga diikuti 28 warga binaan pemasyarakatan Lapas dan Rutan Wayhui.
Secara perinci, 4 peserta dari PKBM Sukadadi dan 24 peserta dari PKBM Putri Anyelir yang diketuai oleh Mardiana Putri. Para peserta tersebut, kata dia, mengikuti UPK secara luar jaringan (daring) atau offline.
“Seharusnya warga binaan atau siswa dari PKBM Sukadadi yang mengikuti UPK Paket C 14 orang. Namun ini hanya diikuti 4 orang karena sisanya sudah bebas,” ujar dia, Kamis (1/4/2021).
Jajaran Disdikbud Bandar Lampung (batik biru), Kepala PKBM Sukadadi dan PKBM Putri Anyelir (kanan), saat berdialog bersama jajaran Lapas Narkotika Klas IIA Bandar Lampung. ISTIMEWA
Baca juga: 1155 Siswa PKBM SKB Bandar Lampung Ikut UPK Paket C
Terkait yang bebas, kata dia, pihak PKBM telah berupaya mengajak mantan warga binaan tersebut untuk mengikuti ujian. Namun hingga pelaksanaan UPK, peserta tersebut tidak hadir.
“Kami tidak bisa memaksakan kalau mereka tetap tidak mau ikut ujian. Namun di sini kami telah berupaya mengajak,” katanya yang mendampingi Sekretaris Disdikbud Bandar Lampung Hj. Eka Afriana itu.
Terhadap warga binaan yang mengikuti UPK, dia berharap dapat lulus dengan nilai memuaskan. “Walaupun berstatus warga binaan, namun pendidikan harus tetap berjalan,” katanya. (YUS)