Kepala SMPN 23 Bandar Lampung Drs. Irwan Qalbi, M.Pd, saat menerangkan tentang pelaksanaan PTM terbatas di sekolahnya, Selasa (28/9/2021). SMARTNEWS.ID
SMARTNEWS.ID – Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas Tahun Pelajaran 2021/2022 di SMPN 23 Bandar Lampung, sudah mulai dilaksanakan sejak Senin, 27 September 2021.
Warga sekolah setempat menyambutnya dengan gembira, mengingat PTM dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, itu sudah ditunggu lebih dari 1,5 tahun yang lalu.
Meski sudah ditunggu, namun PTM terbatas ini belum diterapkan kepada seluruh siswa. Namun, baru diikuti siswa kelas 9 dengan kapasitas ruangan 50 persen siswa per kelas.
Kepala SMPN 23 Bandar Lampung Drs. Irwan Qalbi, M.Pd, mengatakan PTM di sekolah sudah dirindukan warga sekolah. Menurutnya, PTM membawa semangat baru bagi dunia pendidikan.
“Alhamdulillah, PTM sudah mulai dilaksanakan di sekolah kami sejak Senin kemarin. Hingga hari kedua ini semua pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar,” ujar dia, Selasa (28/9/2021).
Salah seorang guru SMPN 23 Bandar Lampung, menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa kelas 9, pada hari kedua PTM terbatas di sekolah setempat. SMARTNEWS.ID
Meski sudah digelar, namun PTM terbatas baru dilakukan selama dua jam per hari. Hal itu sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Dalam pembelajaran dua jam yang dimulai pukul 08.00 – 10.00 wib, ada dua hingga tiga pelajaran yang diberikan ke siswa dengan kapasitas kelas 50 persen siswa per kelas,” tutur dia.
Sedangkan 50 persen siswa lain, lanjutnya, masih mengikuti pembelajaran secara dalam jaringan (daring) yang materinya diberikan secara bersamaan pada saat PTM terbatas.
“Saat mengajar di kelas, ada kamera menyorot guru saat memberikan pembelajaran. Kemudian, itu disiarkan secara langsung kepada siswa melalui aplikasi seperti YouTube dan IG,” katanya.
Dia mengatakan, uji coba PTM terbatas ini akan dilakukan selama lima hari dalam sepekan dengan pengawasan yang ketat dari warga sekolah dan pihak terkait.
“Kesehatan dan keselamatan warga sekolah pada PTM terbatas ini adalah hal yang utama. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat saat PTM,” kata dia. (YUS)