Humaniora

UNBK SMKN 4 Bandar Lampung “Sedia Payung Sebelum Hujan”

BANDAR LAMPUNG (smartnews.id) — Langkah tepat dilakukan SMKN 4 Bandar Lampung dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun pelajaran 2018/2019.

Langkah dimaksud ialah sekolah ingin memberikan kenyamanan sekaligus melindungi siswa dari kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat merugikan siswa saat mengikuti UNBK.

Saat pelaksanaan UNBK yang dimulai sejak Senin (25/3) dan akan berakhir Kamis (28/3), sekolah tidak menggunakan aliran listrik dari PT. PLN sebagai arus utama untuk menghidupkan komputer yang digunakan siswa.

Melainkan sekolah berkorban dengan menghidupkan mesin genset milik sekolah berkapasitas 60 ribu watt, sebagai pengganti aliran listrik dari PT. PLN.

Hal itu dilakuan, guna mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik yang sewaktu-waktu terjadi, sehingga dapat menggangu konsentrasi siswa dalam mengerjakan soal ujian.

“Sekolah tidak pakai listrik PLN, melainkan menggunakan mesin genset saat UNBK. Hal ini dilakuan diibaratkan seperti pribahasa “Sedia Payung Sebelum Hujan,” ujar Wakil Kepala SMKN 4 Bandar Lampung Yornedi kepada smartnews.id, Selasa (26/3/2019).

Kendati dalam dua hari terakhir pelaksanaan UNBK tidak terjadi pemadaman listrik, pihaknya lebih nyaman menggunakan mesin genset daripada listrik dari PT. PLN. Menggunakan mesin genset saat UNBK, menurutnya telah dilakuan sejak tahun yang lalu.

“Langkah menggunakan mesin genset sudah sekolah lakuan sejak tahun lalu. Menggunakan genset menurut kami daya listrik lebih stabil dan yang pasti tidak khawatir dengan mati lampu,” ujar Yornedi.

Selama pelaksanaan UNBK, menurutnya mesin genset dihidupkan pihak sekolah sejak pukul 06.30 – 16.00, dan selama waktu tersebut mampu menghabiskan 40 liter bahan baku solar.

Sedangkan, dana untuk membeli bahan baku solar dikeluarkan oleh pihak sekolah. “Cukup lumayan pengeluaran sekolah untuk membiayai mesin genset. Akan tetapi lebih baik seperti itu, daripada pelaksanaan UNBK terganggu,” katanya.

Mesin genset berkapasitas 60 ribu watt dengan merek Firman tersebut, menurutnya hanya untuk mengaliri arus listrik pada laboratorium komputer yang digunakan oleh 1.060 peserta ujian.

“Dari 60 ribu watt kekuatan mesin genset, tidak seluruhnya terpakai, melainkan lebih kurang hanya sekitar 23 ribu watt saja. Karena mesin itu hanya mengaliri laboratorium komputer saja,” tutup dia. (yus)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close