Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, saat mengikuti senam bersama masyarakat dalam rangka perayaan HKN, di Taman UMKM Bung Karno, Bandar Lampung, Minggu, 26 November 2023. ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID – Pemerintah Kota Bandar Lampung menargetkan prevelensi stunting di kota berjuluk Tapis Berseri itu, turun di bawah 10 persen hingga akhir 2023 mendatang.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Bandar Lampung, Desti Mega Putri pada perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Taman UMKM Bung Karno, Bandar Lampung, Minggu, 26 November 2023.
Katanya pada 2021 prevalensi stunting di Bandar Lampung mencapai 19,4 persen. Sedangkan pada 2022 angkanya turun menjadi 11,1 persen. “Sehingga target stunting 2023 turun di bawah 10 persen dan itu bisa tercapai akhir masa perencanaan RPJMD,” kata dia.
Seperti tema HKN 2023 Transformasi Kesehatan untuk Indonesia, kata Desti, pemerintah menitikberatkan penanganan stunting dengan upaya promotif dan preventif. “Jadi bukan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif,” ujarnya.
Upaya tersebut, maksud Desti, dengan menekan angka kesakitan di Kota Bandar Lampung terutama penyakit tidak menular. “Tindakan yang sudah dilakukan dengan Posbindu dan a yang terintegrasi tiap bulan di Puskesmas,” tutur dia.
Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyebut pihaknya sudah meminta kepada para petugas Puskesmas dan rumah sakit turun di masyarakat mengecek kesehatan warga secara berkala.
“Terlebih TBC dan stunting di Bandar Lampung. Kalau stunting kita memberikan makan bergizi ke posyandu kayak telur, susu, vitamin, dan sebagainya,” ujar wali kota perempuan pertama di Bandar Lampung ini.
Melalui petugas kesehatan rutin turun ke lapangan melihat kondisi warganya, katanya, dapat menurunkan prevalensi stunting di Kota Tapis Berseri. “Kalau kita bergerak harapannya stunting bisa zero di Desember,” optimisnya. (***)