Ibunda Sandi Kurniawan, Yeni Kaniya saat menerim ijazah putranya di SMA Fransiskus Bandar Lampung, pada Senin, 13 Januari 2025. DOK
SMARTNEWS.ID – Drama dugaan belum diberikannya ijazah terhadap alumni SMA Fransiskus Kota Bandar Lampung lulus pada 2022, atas nama Sandi Kurniawan, yang disebabkan belum melakukan cap tiga hari hingga awal Januari 2025, telah berakhir.
Ibunda Sandi, Yeni Kaniya ditemani seorang pria, telah mengambil ijazah tersebut pada sekolah yang beralamat di Jalan di Jalan Bumi Manti II, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu, pada Senin, 13 Januari 2025.
Penundaan pengambilan ijazah akibat ulah Sandi sendiri itu, menemui titik terang. Pasalnya Sandi telah melakukan cap tiga jari di ijazah pada 10 Januari 2025.
Bahkan, ibunda Sandi melalui surat pernyataan di atas materai Rp10 ribu yang dibuatnya dalam kondisi sadar, berjanji akan melunasi sisa pembayaran sekolah yang belum diselesaikan hingga pembelajaran berakhir.
“Saya Yeni Kaniya, ibu dari siswa bernama Sandi Kurniawan, berjanji akan melunasi dengan cara mencicil kekurangan biaya uang sekolah di SMA Fransiskus Bandar Lampung,” tulisnya dalam surat pernyataan usai menerima ijazah.
“Surat pernyataan saya buat tanpa ada paksaan,” tulis Yeni Kaniya di akhir surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai seraya menyertakan nomor ponsel dirinya dan Sandi di surat tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Yeni Kaniya didampingi salah seorang pria telah berada di SMA Fransiskus Bandar Lampung untuk mengambil ijazah putranya SK, Senin, 13 Januari 2024 siang. Di sana, Yeni diterima dengan baik oleh manajemen sekolah.
Tidak terlihat kegundahan dari Yeni, justru keceriaan yang tampak dari wajahnya. Dengan telah diterimanya ijazah putranya dari pihak sekolah, berakhir pula drama yang seolah-olah menyandera Yeni dan keluarganya.
Saat diwawancarai media ini lewat sambungan telepon, Yeni mengucapkan terima kasih kepada SMA Fransiskus yang telah memberikan ijazah putranya tersebut. Meski masih memiliki tanggung jawab terhadap pihak sekolah, ia berkomitmen akan terus menjaga nama baik sekolah di masyarakat.
“Saya merasa lega ijazah telah diterima. Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagaimana saya bisa menyelesaikan persoalan dengan baik. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah bijak memberikan ijazah meski kami masih ada tunggakan,” katanya. (***)