Bandar Lampung

Alhamdulillah, Polemik SMPN 44 Bandar Lampung & Orangtua Siswa Berakhir Damai

Jurnalis Apresiasi Kebijakan Sekolah

Sejumlah jurnalis media massa di Lampung, berfoto bersama Kepala SMPN 44 Bandar Lampung, Udina (dua kanan). Kehadiran para jurnalis tersebut menyaksikan penyelesaian polemik antara sekolah dan orangtua siswa, di SMPN 44, Kamis (19/8/2021). ISTIMEWA

SMARTNEWS.ID – Polemik yang terjadi di SMPN 44 Bandar Lampung terkait adanya dugaan pihak sekolah meminta siswa untuk membeli buku lembar kerja siswa (LKS) dan perlengkapan sekolah, telah diselesaikan pihak sekolah.

Sahabat dari orangtua siswa yang merasa keberatan atas informasi tersebut, telah mengunjungi sekolah dan bertemu langsung kepala sekolah setempat, Udina, Kamis (19/8/2021). Pertemuan itu juga disaksikan sejumlah media massa.

Pada pertemuan tersebut, Udina menyampaikan terima kasih atas informasi yang didapatnya terkait hal tersebut, kendati menurutnya persoalan tersebut merupakan bentuk miskomunikasi antara sekolah dan orangtua siswa.

Kesempatan itu sedikit ia mengulas persoalan tersebut, bahwa pihak sekolah tidak pernah memaksa wali murid untuk bisa mendapatkan buku LKS dan perlengkapan sekolah seperti baju muslim, batik, olahraga dan sebagainya, melalui mitra sekolah.

Hal itu ia lakukan karena kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring (daring) atau online dan juga menyesuaikan kondisi ekonomi keluarga siswa yang sedang menurun, disebabkan pandemi Covid-19.

“Terus terang kami tidak pernah memaksa untuk hal itu, terlebih kepada siswa biling. Mitra sekolah menyediakan itu untuk siswa reguler, mengingat sebelumnya akan dilakukan pembelajaran tatap muka di tahun pelajaran 2021. Namun itu tidak jadi,” ujar dia.

“Ternyata informasi ini juga sampai di telinga siswa biling dan sebagian orangtua siswa itu ada yang ingin memilikinya. Tetapi itu bagi yang ingin saja. Untuk diketahui, pengadaannya pun langsung melalui pihak ketiga, bukan sekolah,” tambah dia.

Baca juga: Pegawai Disdikbud Ikut Upacara HUT Ke-76 Kemerdekaan RI Secara Khidmat

Dengan adanya peristiwa tersebut, namun ia tetap bertanggungjawab untuk menyelesaikan permasalahan itu, mengingat persoalan tersebut telah mencuat dan diberitakan di sejumlah media massa di Lampung.

“Ini risiko saya sebagai pimpinan. Dan saya yakin semua ini akan ada hikmah, terlebih penyelesaian persoalan ini disaksikan oleh sejumlah rekan-rekan jurnalis yang peduli dengan pendidikan di SMPN 44,” ujar dia.

Terkait adanya miskomunikasi terhadap orangtua siswa tersebut, akhirnya ia mengambil kebijkan untuk membeli dan memberikan buku LKS dan perlengkapan sekolah kepada dua orangtua siswa biling secara cuma-cuma.

“Persoalan ini saya yang menanggungnya dan secara pribadi saya ikhlas akan memberikan hal ini semua kepada siswa. Yang saya inginkan adalah anak-anak tetap bersekolah. Mungkin ini salah satu jalan saya menuju surga,” harap dia.

Sebelum memberikan hal itu, namun ia meminta kepada kedua orangtua siswa biling tersebut untuk dapat datang ke sekolah bertemu secara langsung, guna memberikan peralatan yang dibutuhkan siswa.

“Saya titip pesan kepada rekan-rekan media dan sahabat dari orangtua siswa untuk bisa menyampaikan hal ini kepada orangtua siswa. Sekolah akan senang hati melayani. Namun, mohon saat ke sekolah dapat mematuhi protokol kesehatan,” katanya.

Baca juga: Disdikbud Mengikuti Zikir dan Doa Besama Pemkot Bandar Lampung

Mendengar pernyataan kepala sekolah Udina, sahabat dari orangtua siswa yang juga jurnalis Media Online Lampung Segalow, Syahrudin, didengar pula jurnalis Media Lampung, Hari Andreas Ajjahar, akan menyampaikan perihal tersebut kepada orangtua siswa.

“Terima kasih atas informasi ini ibu. Segera kami akan sampaikan. Ini merupakan kebijakan yang sangat mulia di mata Allah,” ujar dia yang diamini rekan-rekan jurnalis lainnya yang hadir pada kesempatan itu.

Jurnalis lainnya, Aprohan Saputra, mengapresiasi sikap kepala sekolah yang telah memberikan keringan kepada siswa biling dalam memperoleh pendidikan. Menurut dia, sikap tersebut perlu ditiru atau baik untuk dicontoh oleh orang lain.

“Sebagai anak bangsa tentu bangga mendengar hal tersebut. Saya berdoa SMPN 44 menjadi sekolah yang hebat, berkualitas, dan disukai masyarakat,” ujar dia yang juga Pemimpin Redaksi Media Cetak Lampung Newspaper itu.

Seperti diketahui, terjadinya polemik antara SMPN 44 dan wali murid, berawal dari laporan orangtua siswa kepada media massa tentang adanya dugaan permintaan pembelian buku LKS dan perlengkapan sekolah.

Infomasi atau berita dugaan tersebut kini telah dimuat di halaman sejumlah media massa lokal di Lampung pada edisi, Rabu, 18 Agustus 2021 dengan beragam sudut pandang.

Atas informasi tersebut, pihak SMPN 44 bergerak cepat menyelesaikan persoalan itu, meski pihak sekolah belum mengetahui siapa kedua wali murid dalam pemberitaan tersebut karena identitas mereka masih dirahasiakan. (YUS)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close