Ruwa Jurai

Disebut Pungli, Ternyata Guru SDN 1 Way Laga Diduga Sengaja Dijebak Wali Murid

Aksi wali murid saat merekam guru SD Negeri 1 Way Laga yang diduga dengan sengaja ingin menjebak pihak sekolah. TANGKAPAN LAYAR CCTV

SMARTNEWS.ID – Teganya. Entah apa dalam pikirin salah satu wali murid SD Negeri 1 Way Laga Bandar Lampung berinisial AIA, diduga dengan sengaja menjebak salah seorang guru dan tenaga kependidikan sekolah setempat, pada akhirnya dikatakan pungutan liar (pungli).

Miris rasanya. Padahal wali murid merupakan mitra sejati sekolah. Komunikasi wali murid dengan pihak sekolah seharusnya dibangun dengan baik demi kepentingan kemajuan belajar anak. Namun, nampaknya hal itu tidak berlaku bagi AIA.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 19 November 2023. Saat itu, AIA diminta pihak sekolah menyerahkan salinan buku rekening setelah kedua anaknya menerima dana Program Indonesia Pintar (PIP). Ternyata momen itu dimanfaatkan untuk hal tak baik.

Tak sampai di situ, pada hari yang sama, AIA juga diduga memanfaatkan salah satu dari anaknya guna menjebak wali murid kelas 6. Hal itu dilakukan pada saat pelaksanaan sidik jari ijazah kelulusan siswa kelas 6 untuk tahun pelajaran 2022/2023.

Modus untuk menjebak wali murid dan staf TU adalah AIA diduga menyerahkan sejumlah uang di dalam amplop yang kemudian saat menyerahkan AIA secara diam-diam mengambil video melalui telepon seluler tanpa sepengetahuan targetnya.

Peristiwa itu terkuak, sehari setelah wali murid melakukan perekaman. Kedua video yang telah direkam tersebut diduga dengan sengaja disebarluaskan kepada masyarakat hingga sampai kepada pihak SD Negeri 1 Way Laga Bandar Lampung.

Saat dikonfirmasi tim media ini, staf TU diduga menjadi target penjebakan AIA, J, menyesalkan tindakan dilakukan wali murid. Bahkan, ia juga menyayangkan bila dikatakan pungli saat wali murid menyerahkan salinan rekening koran PIP.

Pasalnya, kata dia, wali murid yang memperoleh dana PIP hanya diminta menyerahkan salinan rekening koran PIP di sekolah tanpa meminta bayaran satu rupiah pun. J sendiri juga mengaku tidak tahu bahwa AIA telah memberikan uang.

“Saya tidak tahu kalau Bapak AIA memberi uang saat menyerahkan salinan rekening koran PIP. Saya kira dalam amplop salinan KTP orangtua siswa, makanya saya terima. Ternyata AIA juga merekam diam-diam,” sesalnya, Rabu, 22 November 2023.

Ia mengetahui isi amplop diduga adalah uang, saat video tersebut sampai kepadanya yang diberikan pihak sekolah. Setelah mengetahui hal itu, J langsung mengonfirmasi kepada AIA, namun AIA berdalih dan mengaku tidak melakukan aksi perekaman.

Namun kebohongan yang dilakukan AIA terbongkar. Hal itu, setelah pihak sekolah melihat hasil rekaman Closed Circuit Television (CCTV) atau video pengintai yang terpasang di lingkungan sekolah.

“Saat diberikan rekaman video CCTV, wali murid tersebut akhirnya terdiam. Sedihnya, fitnah dituduhkan kepada kami yang dikatakan pungli, juga dimuat di media yang tayang pada Selasa kemarin. Sekali lagi, itu adalah fitnah,” sedihnya.

Perlakuan yang sama juga dilakukan AIA terhadap wali murid dari salah satu anaknya di kelas 6 saat melakukan sidik jari ijazah. Menurut wali kelas, DDA, wali murid diduga sengaja merekam disaat anaknya melakukan sidiki jari ijazah.

“Jadi ada kesepakatan wali murid menitipkan Rp20 ribu kepada wali kelas gunanya untuk membeli map, fotocopy, dan laminating ijazah dan transkrip nilai. Ternyata, momen itu diduga sengaja direkam tujuannya untuk menjatuhkan sekolah,” katanya.

Menurutnya, perbuatan wali murid tersebut sangat disayangkan. Sebab, Rp20 ribu itu merupakan kesepakatan wali murid untuk memudahkan siswa saat menerima ijazah dan salinannya. “Kesepakatan wali murid, tapi kami yang dikorbankan,” sesalnya.

Sementara Kepala SD Negeri 1 Way Laga, Aslida Sagala, saat dikonfirmasi media ini menjelaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah meminta guru dan tenaga kependidikan melakukan pungli terhadap siswanya.

Menurut dia, pemberitaan beredar terkait pungli dana PIP dan keperluan ijazah, merupakan informasi tidak benar. “Kalau kami sengaja pungli, artinya kami sendiri yang ingin merusak sekolah. Tapi faktanya, itu tidak kami lakukan,” tegasnya.

Langkah diambil atas peristiwa tersebut, pihak sekolah akan mendatangi kediaman AIA untuk mengembalikan amplop yang diduga berisi uang saat penyerahan salinan rekening koran PIP dan mengembalikan uang untuk keperluan ijazah.

“Mengenai amplop hingga kini kami tidak tahu apakah itu benar berisi uang, sebab amplop belum dibuka. Rp20 ribu dititipkan wali murid, kamipun akan kembalikan, meski ijazahnya sudah dilegalisir, difotocopy dan diberikan map,” katanya.

Penyerahan amplop dan uang tersebut kepada wali murid AIA, katanya, akan dilakukan secepatnya. “Segera kami kembalikan daripada kami dianggap pungli. Jujur, sedih saya mendapati mengenai hal ini,” tuturnya. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close