Nasional & Internasional

Keberadaan Virus Corona Bisa Diketahui Lewat Ponsel

Alat yang dikembangkan pada ponsel untuk mendeteksi virus Corona. (Foto: Istimewa)

SMARTNEWS.ID — Ketersediaan alat penguji virus Corona (Covid-19), seperti rapid test  maupun berbasis PCR, masih menjadi masalah di beberapa negara, termasuk di Indonesia.

Namun, ternyata ada alat khusus yang bisa ditambahkan ke telepon seluler (ponsel) yang membuatnya bisa menjadi alat penguji virus Corona.

Alat ini dibuat sebuah tim dari University of Utah, Amerika Serikat, melalui sebuah proyek yang awalnya dibuat untuk mendeteksi virus Zika, yang ramai 2016 lalu. Namun alat tersebut bisa dimodifikasi sehingga bisa mendeteksi virus Corona.

“Kami memulai proyek ini sekitar 12 bulan lalu. Ide utamanya adalah agar orang-orang mempunyai alat pendeteksi Zika agar bisa dipakai untuk mendeteksi di tempat yang mereka datangi. Kini rencananya adalah untuk mengubahnya agar bisa mendeteksi virus Corona,” ujar Profesor Massood Tabib Azar.

Dibanding rapid test yang perlu mengambil darah ataupun PCR atau harus melakukan swab di dalam hidung, alat yang dikembangkan ini relatif lebih nyaman digunakan. Sebab, penggunaannya cukup meniup, batuk, bernafas, atau bersin agar liur bisa menempel pada sensornya.

Pengguna pun bisa menguji keberadaan virus dari sebuah objek dengan mengolesnya menggunakan sebuah alat dan meletakkan sampelnya ke dalam sensor. Alatnya sendiri terhubung ke ponsel lewat Bluetooth, dan mengambil daya lewat port chargernya.

Setelah itu, jika memang ada virus Corona, maka sebuah strand tunggal DNA bernama aptamers yang ada di sensor bakal mengikat protein. Lalu sistem elektriknya akan menghasilkan hasil positif, yang kemudian datanya bisa diproses lebih lanjut, seperti melaporkannya ke pihak berwajib.

Sensor di alat ini bisa dipakai lebih dari sekali, karena ada daya listrik kecil yang mengalir untuk menghancurkan sampel sebelumnya. Biayanya pun tak terlalu mahal, yakni sekitar USD 55 atau Rp 815 ribu.

Uji klinis alat berukuran sekitar 1 inch ini akan dilakukan pada Juli mendatang, dan paling cepat bisa tersedia ke publik Agustus 2020, demikian dikutip dari detikINET dan Techspot, Rabu (20/5/2020). (**)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close