Institut Teknologi Sumatera

Mahasiswa Farmasi Itera Ajak Warga Desa Negara Ratu Cegah dan Turunkan Stunting Lewat Pangan Fugsional

DOK PRODI FARMASI ITERA

SMARTNEWS.ID – Mahasiswa Farmasi ITERA, melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mengenai Terkait Penambahan Gizi dalam Upaya Menurunkan Angka Stunting, di Desa Negara Ratu, Lampung Selatan.

Tim PKM terdiri dari Tim Dosen Farmasi ITERA yaitu, apt. Rizky  Hidayaturahmah, M.Clin. Pharm. dan Ibu apt. Riri Fauziyya, S.Farm., M.Farm., beserta tim mahasiswa Farmasi ITERA yaitu, Salsa Humaira Alza, Adinda Permata Akhfi, Shafira Najwa Rahma, Elvira Ristya Mardhatilah, Ana Rizki Inayah, Fahima, Dhea Anggun Ferlinda, Herlian Shabrina, Salasatun Nisak, Muhammad Nur Fauzan, Agin Gita Pratiwi, Inas Dzaky Salsabila, Bulan Rosita Sari, dan Talitha Iftina Aulia.

Kegiatan tersebut disambut dengan antusias dan diikuti oleh 25 ibu-ibu warga Desa Negara  Ratu, serta ibu-ibu Kader PKK Desa Negara Ratu pada Rabu, 22 November 2023, pukul 09.00-11.30 WIB.

Menurut Rizky, stunting adalah masalah tumbuh kembang anak akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu lama serta. Stunting dapat diketahui bila seorang bayi atau balita sudah ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada dibawah normal.

Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, ditemukan bahwa prevalensi stunting pada anak balita Indonesia masih tinggi, mencapai 21,6 persen, yang setara dengan 5,33 juta balita. Prevalensi stunting di Provinsi Lampung pun mencapai 15,2 persen. Sementara itu, pemerintah pusat memiliki target penurunan stunting mencapai 14 persen pada akhir periode RPJMN 2020-2024.

Dari hasil observasi yang dilakukan mahasiswa Farmasi ITERA, didapatkan sembilan anak di Desa Negara Ratu yang mengalami stunting. Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa Farmasi ITERA bekerjasama dengan Desa Negara Ratu untuk menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa Penyuluhan Terkait Penambahan Gizi dalam Upaya Menurunkan Angka menggunakan Nugget Jagung Ati (NaGuTi) dan Pencegahan Stunting dengan Seduhan Herbal Daun Katuk (SeDaTuk).

PKM dikemas dalam bentuk penyampaian materi mengenai stunting yang bertujuan agar masyarakat mengetahui apa itu stunting, bagaimana ciri dan dampak dari stunting, serta upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan penurunan angka stunting untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak.

Kegiatan ini juga diisi dengan pemaparan melalui media video yang berisi cara pembuatan nugget jagung ati dan seduhan herbal daun katuk beserta penjelasan manfaat yang terkandung di dalamnya, dengan harapan dapat membantu dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.

Hati ayam mengandung protein, lemak, vitamin A, vitamin B, vitamin C, zat besi, magnesium, kolin yang memiliki manfaat sebagai pengoptimalan kecerdasan otak pada anak, hingga berbagai nutrisi lainnya yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Bahkan, berkat kandungan nutrisinya yang beragam, hati ayam disebut sebagai makanan super food.

Jagung mengandung karbohidrat yang berfungsi sebagai zat gizi utama yang menyuplai energi untuk tubuh, fosfor, potassium, magnesium dan zat besi yang bermanfaat menunjang perkembangan kesehatan tulang, otot, saraf dan otak pada anak.

Selain itu, dalam upaya pencegahan stunting, daun katuk memiliki kemampuan untuk memperlancar dan memproduksi ASI. Daun katuk mengandung alkaloid (papaverine), dan sterol (fitosterol) yang dapat meningkatkan kadar prolaktin dan oksitosin, serta mengandung nutrisi yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan ASI.

Sementara itu, Bidan Desa Negara Ratu, Puput Mayasari menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Tim PKM Farmasi ITERA yang telah menyelenggarakan Penyuluhan dengan harapan angka stunting di Desa Negara Ratu dapat berkurang.

“Saya menyampaikan terima kasih untuk mba dan mas nya dari Farmasi ITERA yang telah mengadakan kegiatan penyuluhan. Banyak pengetahuan baru yang sudah diberikan sama mas-mba nya, diharapkan bisa ikut diterapkan ibu-ibu di rumah dan ikut menyampaikan apa yang telah kita pelajari hari ini kepada teman-teman, tetangga, dan saudara-saudara kita. Semakin banyak orang yang tahu, semakin besar dampak positif yang bisa kita ciptakan,” ujar Puput Mayasari. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close