DOK PRODI FARMASI ITERA
SMARTNEWS.ID – Mahasiswa Program Studi Farmasi Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menjalankan kuliah
pelayanan kefarmasian dengan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Peran Orang Tua dan Guru dalam Mengurangi Konsumsi Gula Berlebih untuk Menjaga Kesehatan Ginjal Anak TK Assalam 1 Sukarame, Kota Bandar Lampung pada Jumat, 22 November 2024.
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap guru dan orang tua murid TK Assalam 1 Sukarame mengenai kasus penyakit gagal ginjal akut dan kronik akibat konsumsi gula dan garam berlebih.
Kegiatan PKM ini dilaksanakan oleh Tim Pelayanan kefarmasian dari Prodi farmasi ITERA kelompok 1C yang diketuai oleh Nickyta Salsabila Ira Sakti dan beranggotakan Chintya Mutiara Assyifa N.R, Widia Utami, Ayu Sukma Cahyani, Luh Gede Elen Setiawati, Hamidah Hasnaussalim, Ghania Parsa Saabirah, Mahisa Shzara Afrian, Hanny Nur Azizah, Rizha Riyanti,dan Sulistianingsih. Para mahasiswa tersebut dibimbing oleh
dosen Prodi Farmasi ITERA, apt. Rizky Hidayaturahmah, M.Clin.Pharm. dan apt. Dini Mardhiyani, M.Farm.
PKM merupakan salah satu visi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia bertujuan menciptakan hubungan sosial yang baik antara pihak perguruan tinggi dengan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan juga oleh apt. Rizky Hidayaturahmah, M.Clin.Pharm. Bahwa kegiatan PKM tersebut bertujuan untuk menciptakan hubungan sosial yang baik antara pihak perguruan tinggi dan masyarakat sekitar terutama bagi mahasiswa dalam meningkatkan hubungan dengan masyarakat sekitar sekaligus sebagai perwujudan selaku makhluk sosial.
Gagal ginjal yang dulunya sering dianggap sebagai penyakit yang lebih umum terjadi pada lansia tetapi kini mulai menjadi ancaman serius bagi anak-anak. Berdasarkan data Kemenkes RI pada tahun 2022 terdapat 324 kasus GGK dengan kematian mencapai 199 anak sedangkan pada awal tahun 2023 terjadi peningkatan kasus GGK yaitu mencapai 326 kasus dan 116 anak dinyatakan sembuh dengan 204 anak meninggal serta 6 anak yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit.
Hal tersebut memicu keprihatinan di kalangan orang tua, tenaga medis, dan pemerintah karena meningkatnya jumlah kasus gagal ginjal pada usia yang seharusnya masih dalam puncak
kesehatan.
Perilaku anak anak yang sering mengkonsumsi makanan dan minuman ringan yang mengandung
gula, garam, penyedap rasa serta pemanis buatan yang tinggi dapat memicu kerusakan ginjal pada anak anak sehingga dapat menyebabkan gagal ginjal akut maupun kronis. Oleh karena itu, perlu dilakukannya edukasi mengenai peran orang tua dan guru dalam mengurangi konsumsi gula dan garam berlebih untuk menjaga kesehatan ginjal anak TK Assalam 1 Sukarame.
Dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini diawali dengan pre test untuk mengetahui pemahaman peserta sebelum pemaparan materi. Selanjutnya dilakukan pemaparan materi mengenai edukasi peran orang tua dan guru dalam mengurangi konsumsi gula dan garam berlebih untuk menjaga kesehatan ginjal anak TK Assalam 1 Sukarame.
Selain itu, dilakukan sesi tanya jawab dari para orang tua dan guru dan dilanjutkan dengan post test untuk mengetahui pemahaman peserta setelah pemaparan materi. Di akhir acara dilakukan sesi dokumentasi, penyerahan sertifikat dan poster sebagai simbolis, dan penutupan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Sekolah, 5 guru dan 18 orang tua murid TK Assalam 1.
Mega, salah satu orang tua menilai sosialisasi tersebut sangat bermanfaat bagi kami “Saya sebelumnya tidak mengetahui bahwa konsumsi gula, penyedap rasa dan garam dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal pada anak anak dan penyuluhan ini sangat bermanfaat karena memberikan pengetahuan kepada ibu muda seperti saya,” ucapnya.
Kepala sekolah TK Assalam 1 juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Institut Teknologi Sumatera terutama program studi Farmasi karena telah memilih sekolahnya sebagai tempat sosialisasi tersebut.
“Ternyata bukan hanya orang tua, guru juga mempunyai peran penting dalam menjaga kesehatan ginjal anak anak. Terima kasih kepada Farmasi ITERA karena telah memilih sekolah ini sebagai tempat sosialisasi semoga kedepannya dapat tetap menjalin kerjasama,” ujarnya. (***)