ILUSTRASI
SMARTNEWS.ID – Ada-ada saja ulah oknum juru parkir pada salah satu rumah sakit di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, pada Sabtu, 8 Oktober 2022, sekira pukul 10.00 Wib.
Juru parkir sebagai orang yang membantu mengatur kendaraan yang masuk dan keluar dari tempat parkir, seharusnya memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengendara.
Namun tidak bagi oknum juru parkir di rumah sakit tersebut yang justru bersikap arogan terhadap pengendara. Tak hanya itu, oknum juru parkir tersebut menarik kerah baju pengendara dan mengajak berkelahi.
Peristiwa penarikan kerah baju pengendara oleh oknum juru parkir yang belum diketahui namanya, bermula dari ketidaktahuan pengendara saat melintas di Jalan Dr. Rivai atau di depan rumah sakit itu.
Saat melintasi jalan tersebut, tiba-tiba salah satu pengendara minibus berwarna putih, dihentikan paksa oleh salah seorang berpakaian preman dengan memakai rompi tepat di tengah jalan yang mengaku sebagai juru parkir.
Saat laju kendaraan berhenti, oknum juru parkir tersebut menegur pengendara, agar berputar balik, sebab menurut dia Jalan Dr. Rivai hanya dibolehkan hanya untuk satu jalur.
Namun sayangnya, teguran yang diberikan oleh oknum juru parkir terdengar arogan. Bahkan saat pengendara hendak menepi, oknum juru parkir tersebut menarik kerah baju pengendara.
Selanjutnya, oknum tersebut membuka paksa pintu kendaraan yang ditumpangi oleh sepasang suami istri beserta salah satu anak kecil, yang seolah-olah hendak mengajak berkelahi.
Sempat terjadi perdebatan antara pengendara dan oknum juru parkir tersebut. Tak sampai di sana, bahkan oknum juru parkir itu membawa-bawa nama pimpinan di rumah sakit tersebut.
Melihat situasi itu, keluar salah satu orang dengan berseragam warna merah hati diduga berasal dari rumah sakit tersebut untuk menghentikan pertengkaran antara kedua orang tersebut.
Petugas tersebut terdengar ramah dan lembut saat mengingatkan pengendara dan oknum juru parkir. Bahkan, petugas tersebut mempersilahkan pengendara untuk melanjutkan perjalanan.
Akan tetapi, disaat pengendara akan melanjutkan perjalanan, tiba-tiba oknum juru parkir tersebut kembali membuka paksa kendaraan dan menarik pengendara untuk turun.
Tak hanya itu, oknum juru parkir tersebut juga membawa salah satu orang yang berpakaian berwarna hijau loreng yang seperti digunakan oleh aparatur tentara di Indonesia.
Merasa didampingi oleh diduga tentara, oknum juru parkir tersebut semakin merasa hebat. Kemudian, yang diduga tentara tersebut meminta pengendara untuk turun dan menuju pos penjagaan rumah sakit.
Sesampainya di pos jaga, kembali terjadi perdebatan antara pengendara dan oknum juru parkir. Bahkan, di pos jaga oknum tersebut kembali mengajak berkelahi pengendara.
Merasa tidak menemukan titik penyelesaian, akhirnya pengendara meninggalkan pos tersebut, karena merasa terancam karena selalu diajak berkelahi oleh oknum juru parkir tersebut.
Namun, pasca terjadinya perdebatan tersebut, ada salah seorang dengan mengenakan seragam berwarna krem atau kuning gading, dengan ramah mempersilahkan pengendara untuk pergi.
Mendengar arahan petugas berseragam krem tersebut dengan baik, ramah, dan sopan, pengendara kembali melanjutkan perjalanan sesuai arahan petugas tersebut.
“Kalau oknum juru parkir itu ngomongnya baik-baik, pasti saya ikuti. Tapi ia kasar dan menarik kerah baju saya di hadapan anak istri, tentu saya tersinggung,” ujar pengendara yang tak ingin disebut namanya itu. (**)